Transformasi Digital
Sabtu, 23 April 2022 21:11 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Kekinian, layanan perbankan sudah mengoptimalkan teknologi informasi terbaru. Selama pandemi nasabah pun lebih memilih melakukan transaksi digital ketimbang datang ke kantor atau gerai layanan nasabah. Salah satunya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan untuk menutup 52 jaringan kantornya pada 2022.
Direktur Jaringan dan Retail Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, menjelaskan bahwa penutupan ini tidak akan mengakibatkan para karyawan yang ditutup kantornya tersebut diberhentikan. Beberapa cabang yang ditutup nantinya akan digabung dengan kantor cabang yang terdekat.
Kemudian, Bank Mandiri juga akan mengatur penempatan karyawan-karyawan tersebut menyesuaikan dengan jumlah karyawan dan bidang yang tersedia. Apabila terdapat perbedaan bidang dengan posisi sebelumnya, maka karyawan yang dipindahkan tersebut akan diberikan program pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya.
“Strategi dasarnya, dalam hal penataan jaringan kantor cabang, khususnya untuk karyawan tidak ada pemberhentian, tidak turun grade, dan tidak ada turun gaji,” ujar Rudianto dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 23 April 2022.
Baca Juga:
Sejalan dengan pendapat Rudianto, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, juga menambahkan bahwa Bank Mandiri sebagai bank “plat merah” tidak ada program atau rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dengan adanya perubahan ini, maka kedepannya Bank Mandiri akan mengubah beberapa kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi 3 (tiga) jenis kantor cabang, yaitu yang melayani secara hybrid (antara daring dan luring), digital box (murni digital), dan upgride (layanan dengan fasilitas menggunakan mesin, sedangkan teller berada di back office).
Sebagaimana diketahui, saat ini Bank Mandiri telah gencar melakukan transformasi digital melalui aplikasinya yaitu Livin’ by Mandiri. Berbagai fitur layanan seperti e-wallet, tarik tunai tanpa kartu, hingga transfer antar bank telah disematkan dalam aplikasi tersebut.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Nafas, menyatakan bahwa nantinya aplikasi Livin’ by Mandiri tersebut akan dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain, termasuk didalamnya layanan non-keuangan seperti investasi yang terintegrasi dalam ekosistem digital.
“Melalui sederet pembaharuan ini, Livin’ by Mandiri (nantinya) telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Tercatat hingga kuartal I/2022 lebih dari 96 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang,” ungkapnya.(*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 23 Apr 2022