Kelempang Ikan Tunu Khas Pedamaran Cocok untuk Kudapan Sehat Lawan Kolesterol, Intip Cara Unik Memasaknya Gunakan Pasir

Minggu, 04 Juni 2023 15:06 WIB

Penulis:Nila Ertina

Kelempang Ikan Tunu Khas Pedamaran Cocok untuk Kudapan Sehat Lawan Kolesterol, Intip Cara Unik Memasaknya
Kelempang Ikan Tunu Khas Pedamaran Cocok untuk Kudapan Sehat Lawan Kolesterol, Intip Cara Unik Memasaknya (WongKito.co/Magang Riksa)

PEDAMARAN, WongKito.co - Kelempang ikan tunu atau panggang menjadi salah satu kudapan khas di Sumatera Selatan, salah satu yang paling terkenal berasal dari daerah Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Kelempang merupakan makanan khas sejenis kerupuk tetapi dimasak dengan cara disangrai, di Pedamaran mayoritas pelaku usaha mengoreng tanpa minyak tetapi menggunakan pasir.

Penggunaan pasir dinilai lebih mudah dalam proses pematangannya dan tentunya lebih sehat karena tidak langsung terkena arang atau kayu bakar juga tidak menggunakan minyak goreng.

Baca Juga:

Proses pematangan dengan cara ini, diyakini menjadi salah satu cara untuk menghasilkan makanan sehat yang  mampu melawan kolesterol.

Hingga kini, mayoritas pelaku usaha kelempang tunu di Pedamaran masih menggunakan cara tradisional tersebut yang telah dilakukan turun temurun.

Eti salah satu warga Pedamaran mengatakan penggunaan pasir sebagai media untuk memasak kelempang merupakan cara untuk memberikaan hasil pematangan yang maksimal.

Selain matang maksimal, kelempang pun lebih sehat dan cocok dikonsumsi bagi pengemar kelempang yang anti bakar-bakaran atau minyak, kata dia, dijumpai, Minggu (4/6/2023).

Ia menjelaskan pasir yang dipanaskan menggunakan bara api tersebut sebelumnya dicuci bersih.

Tak hanya dicuci tetapi juga dijemur hingga kering baru bisa digunakan, ujar dia.

Dia mengungkapkan kelempang yang dipanggang merupakan olahan ikan sungai ditambah dengan tepung tapioka dan sejumlah bumbu.

Baca Juga:

Sebelum dipanggang, tentunya perlu dipastikan kelempang dalam kondisi kering atau siap diolah dimasak menjadi kudapan yang krispi dan gurih, ungkap dia.

Eti menambahkan, setiap hari sedikitnya 2.000 kelempang dimasak dan dijual Rp 500 per kelempang.

Pembeli kelempang tunu berasal dari berbagai daerah, termasuk warga yang ingin membawa menjadi oleh-oleh ke Palembang atau daerah lain, tambah dia.(MG-Sa)