sumsel
Jumat, 11 Agustus 2023 22:05 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerja sama dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel dipilih sebagai daerah yang menjadi fokus program tersebut.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Thomas Tandi Bua mengatakan fokus proyek kerja sama Development Forest dan Land Fire Management System antara Provinsi Sumsel dengan Korsel di OKI dan daerah sekitarnya.
"Akan dijalankan sejumlah program strategis untuk mencapai target program," kata dia pada
Kick Off Meeting Korea-Indonesia Joint Project The Developmebt Of Forest And Land Fire Management System In South Sumatera, Indonesia, Rabu (8/8/2023) pagi.
Baca Juga:
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel SA Supriono mengungkapkan sejumlah daerah yang \ rawan terjadi karhutla diantaranya Kabupaten OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin serta Kabupaten Lahat.
Dari ke-4 Kabupaten tersebut wilayah Kabupaten OKI mendapat atensi khusus karena didominasi lahan gambut yang jika terbakar akan sangat sulit dipadamkan.
“Harapan kami kerja sama ini bisa memberikan input, masukan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya penanganan karhutla ini. Ditetapkannya Kabupaten OKI sebagai lokasi proyek kerja sama Korea-Indonesia merupakan keputusan yang tepat,” jelas Sekda.
Dalam pencegahan terjadinya bencana karhutla lanjut Supriono butuh keterlibatan dari semua pihak. Karena itu proyek kerja sama Korea-Indonesia ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam upaya pencegahan, penanggulangan karhutla, termasuk di dalamnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Manggala Agni.
“Kita akan minta keterlibatan masyarakat secara langsung untuk membantu Pemda menjaga lahan gambut agar tidak terbakar,” ujar dia.
Sementara Korean Co Director of Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC), Cho Junkuy menuturkan proyek ini mulai dirintis pada Tahun 2016, ketika Tim KFS berkunjung ke KLHK dan berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Setelah menyelesaikan proses resmi baik di Korea maupun di Indonesia. Kedua negara akhirnya sepakat untuk mengerjakan proyek ini, yang penandatanganan kesepakatan telah dilakukan pada Februari 2023,” tuturnya.
Baca Juga:
Ia mengharapkan dukungan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini baik pusat maupun daerah agar mampu mencapai target sasaran.
“Saya sangat berharap agar proyek ini berjalan dengan lancar dan sukses sehingga kita mampu berkontribusi pada peningkatan pengelolaan hutan dan lahan, khususnya di Sumatera Selatan,” katanya.(*)