Selasa, 16 Agustus 2022 19:32 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) memberikan pembekalan kepada delapan besar peserta 2nd SMEEC 2022.
Delapan besar kelompok tersebut berasal dari Universitas Sriwijaya dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah di antaranya The Chemistry, Movberej, Sabana, The Fourtastic, Threevenger, Womanpreneur, Creative Economy, dan Khanasli.
Peserta terpilih ini nantinya akan mendampingi delapan kelompok usaha binaan Kilang Pertamina Plaju yakni Musi Craft, Brownies Plajue, Manisan Buah Bu Susie, Jamiah Rizky Herbal Tea, Craft Bu Mas, Aneka Keripik Bu Andre, Anyaman Bambu Pak Ojie, Madu Murni Kurnia Kelulut.
Baca Juga :
Adapun rinciannya yaitu, Musi Craft merupakan usaha kerajinan anyaman tali Meiwa dan tali jali di Lorong Lama Bagus Kuning, Brownies Plajue adalah usaha kue brownies di Lorong Abadi Plaju dan Manisan Buah Bu Susie menghasilkan aneka produk manisan buah dari KWT Karangluhur Talangputri.
Selanjutnya, Jami'ah Rizqi Herbal Tea menghasilkan beragam teh herbal seperti bunga telang, daun mint, bunga rosella dan daun sambiloto berlokasi di Kampung Pangan Inovatif Plaju (Lorong Asia), Craft Bu Mas produk kerajinan bunga plastik di Desa Mariana dan Aneka Keripik Bu Andre Desa Mariana
Kemudian, anyaman Bambu Pak Ojie di kawasan Sungai Gerong dan Madu Murni Kurnia Kelulut , produk madu murni lebah yang dihasilkan dari Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin 1.
Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) 2022 merupakan program kompetisi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Kilang Pertamina Plaju yang diikuti oleh mahasiswa aktif di berbagai universitas di Palembang.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, peserta SMEEC merupakan perpanjangan tangan dari Kilang Pertamina Plaju yang bertugas melakukan pendampingan usaha UMKM binaan agar bisa naik kelas.
Untuk itulah, pendamping yang lebih sigap dan tangguh dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan usaha dan peningkatan omzet UMKM, salah satunya lewat pemasaran produk.
"Selama ini salah satu penyebab UMKM sulit berkembang adalah pemasaran. Para peserta ini nantinya akan membantu pemasaran produk supaya bisa dikenal luas bahkan sampai skala internasional," ujarnya saat membuka program di gedung CCA Center Pertamina RU III, Selasa (15/8/2022).
Tak hanya mendampingi, para pemenang SMEEC 2022 ini diharapkan bisa memposisikan diri sebagai pebisnis, bukan sekadar penjual.
Hal ini karena pebisnis dapat lebih berpikir komprehensif sehingga bisa menangkap peluang lebih besar.
"Para pemenang (pendamping) ini nantinya bisa menjadi bagian sejarah dari besarnya bisnis tersebut," kata Rachmi.
Menurut Rachmi, pemanfaatan jaringan yang dimiliki para pendamping juga menjadi salah satu aspek penting sebab jejaring merupakan salah satu modal utama pebisnis.
Selain itu, pendamping juga dituntut untuk menggunakan cara komunikasi yang baik atau menyesuaikan dengan gaya komunikasi mitra binaan.
"Selama dua bulan para pendamping ini harus bisa mengoptimalkan semua proses mulai produksi, kemasan, segmen atau pasar, tools hingga sirkulasi bisnis," jelasnya.
Rachmi menambahkan, pendamping UMKM dipilih dari kalangan mahasiswa karena masih berasal dari golongan usia muda dan memiliki semangat yang tinggi.
Apalagi, dalam program ini nantinya antar generasi, pengusaha dan pendamping, bisa saling berbagi informasi tentang bisnis.
"Pendampingan tak sekadar untuk menjual produk tetapi harus lebih terperinci, misalnya bila pelaku UMKM ingin mengekspor produk. Pendamping harus siap," terangnya.
Promosi produk juga harus lebih efektif dengan memanfaatkan pemasaran yang lebih luas. Contohnya, bermitra dengan restoran, hotel hingga dinas pemerintahan.
"Harapkan ada produk baru yang Inovatif di samping mengoptimalkan pemasaran produk yang telah ada sebelumnya," kata dia.
Ketua Yayasan Antara Djaya, Sandi Ananda menerangkan, pendampingan UMKM dari para peserta dilakukan secara offline melalui penjualan di toko, sedangkan secara online dengan memanfaatkan lokapasar (e-commerce).
"Pendampingan UMKM salah satunya melalui pemasaran digital karena bukan hanya ruang lingkup di Palembang saja yang ingin disasar tetapi hingga ke pasar yang lebih luas," terang Sandi yang juga pemenang juara pertama pada SMEEC edisi pertama tahun 2021. (Usi)