Konversi Motor Listrik Digenjot, Berpotensi Hemat BBM hingga Rp36 Triliun per Tahun

Rabu, 26 Januari 2022 09:58 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Program Konversi Motor Listrik
Launching Pilot Project Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM Menjadi Motor Listrik (Kementerian ESDM)

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan upaya  percepatan program konversi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan, khususnya pada kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana dalam acara sosialisasi Program Konversi Sepeda Motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Sepeda Motor Listrik di lingkungan Kementerian dan Lembaga (K/L) di Kabupaten Bogor.

Dadan menjelaskan upaya percepatan penerapan KBLBB roda dua telah termuat dalam rencana Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) yang menargetkan sebanyak 13 juta nuit KBLBB roda dua pada tahun 2030 nanti, adapun upaya merealisasikan target tersebut dengan melakukan percepatan pada program konversi unit sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Baca Juga :

Koversi tersebut dilakukan di Workshop Ketenagalistrikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konversi Energi atau P3TKEBTKE. Workshop tersebut telah tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai bengkel pemasangan serta perawatan konversi motor listrik.

Adapun program konversi motor listrik ini berpotensi dapat menghemat pengeluaran biaya BBM hingga Rp2,78 juta per tahun bagi masyarakat, belum termasuk ganti oli. Jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah populasi kendaraan roda dua di Indonesia sebanyak 115 juta, sehingga program ini berpeluang dapat menekan biaya penggunaan BBM hingga Rp319 triliun per tahun.

Penggunaan KBLBB khususnya pada kendaraan roda dua sebagai alat transportasi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan, mengingat sepeda motor merupakan alat trasportasi darat terbanyak sehingga dapat memberikan penurunan pada jumlah produksi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan.

“Untuk memenuhi target GSEN tahun 2030 sejumlah 13 juta unit kendaraan roda dua, maka potensi penghemetan BBM sekitar Rp36 triliun per tahun dan menurunkan emisi GRK 7,5 juta ton CO2e per tahun,” jelas Dadan dalam keterangan resmi dikutip pada Selasa, 25 Januari 2022.

Selain itu, Tenaga Ahli Utama Menteri ESDM Bidang Ketenagalisttrikan Sripeni Cahyani juga mengusulkan agar program konversi menjadi mandatori bagi kendaraan operasional bagi K/L dan Pemerintah Daerah yang dianggarkan dalam APBN.

Adapun kendaraan yang dibidik untuk dilakukan konversi adalah sepeda motor BBM kendaraan operasional yang layak jalan dengan nilai buku Rp0. Sedangkan untuk mencapai target prototipe 1.000 unit sampai enam juta unit kendaraan, Inten berharap agar K/L dapat mempelopori program ini dengan anggaran antara Rp9 juta-Rp19 juta per unitnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 26 Jan 2022