UMKM
Rabu, 19 Oktober 2022 07:30 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA – Data survei Bank Indonesia (BI) mengungkapkan terjadi penurunan pertumbuhan permintaan kredit rumah tangga pada September 2022 di level 9,7% atau menurun dari bulan sebelumnya yang berada di posisi 10,2% sementara kategori multiguna masih mendominasi.
Sebanyak 90,3% responden survei menyatakan bahwa mereka tidak melakukan penambahan kredit pada September 2022, lebih tinggi dari 89,8% pada bulan sebelumnya.
Sumber utama pemenuhan kredit rumah tangga per September 2022 berasal dari pinjaman bank umum dengan porsi 37,3%, sedikit menurun dari 37,8% pada bulan sebelumnya.
Kemudian, alternatif sumber kredit lainnya untuk kebutuhan rumah tangga di antaranya koperasi dengan porsi 17,3%, leasing 16,8%, dan teman 8,7%.
“Untuk keseluruhan periode triwulan III-2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diperkirakan tumbuh positif meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan melalui keterangan tertulis, Selasa (18/10.2022).
Baca Juga:
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit yang diajukan responden rumah tangga per September 2022 didominasi oleh kredit multiguna (KMG) dengan porsi 39,2% dari total pengajuan pembiayaan baru meskipun terjadi penurunan dari bulan sebelumnya yang tercatat di posisi 43,8%.
“Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa kredit multiguna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain leasing,” ujar Junanto.
Sementara itu, jenis pembiayaan lainnya adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan porsi 24,3%, kredit pemilikan rumah (KPR) 14,5%, kredit peralatan rumah tangga 10,6%, dan kartu kredit 4,6%.
Jika ditinjau berdasarkan tingkat pengeluaran responden, mayoritas pengajuan penambahan pembiayaan pada September 2022 dilakukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta perbulan dengan porsi yang meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp3-5 juta terpantau menurun porsinya ke level 37,1%, dan rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp5 juta ke atas relatif stabil dengan porsi 16,4%.
Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga ke Depan
Rencana penambahan pembiayaan ke depan oleh rumah tangga diperkirakan meningkat karena 7% responden mengungkapkan rencana mereka untuk menambah pembiayaan sebesar 7% pada September 2022, lebih tinggi 6,5% dibanding bulan sebelumnya.
Bank umum diperkirakan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk memenuhi kebutuhan utang atau kredit (pangsa 54,7%). Sementara itu, jenis pembiayaan yang paling mendominasi diperkirakan masih berada di kredit multiguna.
Kemudian, pengajuan jenis pembiayaan KKB, KPR, dan kartu kredit diperkirakan akan meningkat di masa mendatang sementara proporsi jenis pembiayaan kredit peralatan rumah tangga diperkirakan akan menurun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 19 Oct 2022
20 hari yang lalu