Kuartal III 2023, Ekonomi RI Tumbuh Nyaris 5 Persen

Kamis, 25 Januari 2024 13:35 WIB

Penulis:Susilawati

Menko Airlangga
Menko Airlangga (ekon.go.id)

JAKARTA - Indonesia memiliki dasar ekonomi yang kuat dan dianggap mampu mengatasi ketidakstabilan dalam kondisi geopolitik dan ekonomi global saat ini.

Pada kuartal ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc), dengan tingkat inflasi yang tetap terkendali dalam rentang sasaran 3,0±1%, yaitu sebesar 2,61% (yoy) pada Desember 2023.

Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus pada bulan Desember 2023 dengan nilai USD3,31 miliar, melanjutkan tren surplus yang telah berlangsung sejak Mei 2020 atau selama 44 bulan berturut-turut. Yang menarik, terciptanya surplus dengan China sebesar USD2,06 miliar pada tahun 2023 merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 2008.

Baca juga:

Dalam acara Investor Daily Round Table bertema “Tantangan Ekonomi di Tahun Politik” di Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu, 24 Januari 2024, Menko Airlangga juga menyatakan kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 berhasil mencapai USD258,82 miliar, masih melampaui nilai impor sebesar USD221,89 miliar.

Hal ini mencerminkan keberhasilan sektor ekspor Indonesia. “Dengan demikian, sebetulnya langkah-langkah makro yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah berada dalam track yang benar. Demikian pula mengenai pendapatan per kapita kita, pasca Covid-19 ini kita masuk di upper middle income country lagi,” ungkap Menko Airlangga.

“Tidak banyak negara masuk di upper middle income country secara konsisten. Dan kita diperkirakan di tahun 2024, income per kapita bisa menembus di angka USD5.300 sampai dengan USD 5.400,” sambungnya. 

Menko Airlangga juga menyampaikan informasi mengenai proyek pembangunan Giant Sea Wall (GSW) yang dirancang untuk menjaga keberlanjutan Pulau Jawa, yang merupakan salah satu pilar utama dalam ekonomi nasional. Melalui perlindungan pesisir Pulau Jawa, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan baik dari segi ekonomi maupun keamanan.

“Kita melihat bahwa ke depan itu kan banyak Proyek Strategis Nasional, tetapi kita lihat bahwa koridor utara Jawa itu menjadi sebuah koridor yang seharusnya tidak ada gangguan,” jelas Menko Airlangga.

“Nah, salah satu tidak ada gangguan itu adalah untuk menekan logistic cost lebih rendah dari 20%. Salah satunya tadi ada Pelabuhan Patimban. Jadi selain yang Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, ada Patimban. Patimban ini punya potensi untuk sangat membantu di kawasan utara bagian barat.”

“Terutama untuk industri otomotif dan manufaktur. Dibuktikan dalam waktu singkat kapasitas untuk ekspor otomotif yang disiapkan sekitar 218 ribu, langsung 100% tahun kemarin. Itu membuktikan gerakan ekonomi utara yang luar biasa,” sambung dia

Pada acara yang dihadiri oleh sekitar 350 peserta dan disaksikan oleh sekitar 50.000 orang secara live, Menko Airlangga menjelaskan beberapa kebijakan strategis Pemerintah yang bertujuan untuk mendukung penguatan ekonomi Indonesia.

Beberapa di antaranya termasuk Program Bantuan Pangan yang berkontribusi dalam menjaga daya beli dan mengendalikan tingkat inflasi nasional, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), peningkatan daya saing dan nilai tambah industri melalui kebijakan hilirisasi.

Selain itu, dorongan untuk meningkatkan ekspor dan mempertahankan ketahanan sektor eksternal, upaya peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemerataan pembangunan dan konektivitas, perluasan kerja sama internasional, serta langkah-langkah untuk mempermudah berusaha dan meningkatkan investasi.

“Tetapi, kita lihat beberapa negara pengungkit seperti Amerika Serikat sudah mulai bisa menangani inflasinya dan pertumbuhannya juga sudah bisa kelihatan, demikian pula dengan China,” ungkapnya.

“Dan Indonesia di region Indo-Pasifik ini berharap bahwa ini menjadi wilayah yang sangat dinamis. Dan pertumbuhan ekonomi dunia ini berbasis pada Indo-Pasifik,” pungkas Menko Airlangga, dikutip dari ekon.go.id, pada Kamis, 25 Januari 2024 .

Dalam acara tersebut turut hadir diantaranya yakni Anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera.

Juga, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manansang, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Komisaris Utama B Universe Enggartiasto Lukita, Direktur Utama B Universe Rio Abdurachman, dan Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 25 Jan 2024