10 Cara Penerapan Green Lifestyle dalam Kehidupan Sehari-hari

Biasakan menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki saat menempuh jarak dekat. (ist/freepik)

JAKARTA, WongKito.co – Penting untuk menerapkan berbagai cara berkelanjutan demi menciptakan masa depan yang lebih sehat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, dan green lifestyle bisa menjadi jawabannya.

Namun, bagaimana kita bisa berkontribusi lebih jauh dalam menjaga bumi, selain kebiasaan sederhana seperti tidak menggunakan kantong plastik atau mematikan lampu saat meninggalkan ruangan?

Bagaimana penerapan gaya hidup hijau dapat membuka jalan untuk menekan dampak perubahan iklim dan menghadirkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang?

Dilansir dari greenly.earth, singkatnya, green lifestyle berarti membangun kebiasaan berkelanjutan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga rutinitas kita selaras dengan sumber daya alam, bukan mengurasnya atau menimbulkan kerusakan jangka panjang pada lingkungan dan ekosistem.

Kesadaran akan pentingnya green lifestyle umumnya muncul dari dorongan untuk mengurangi polusi, melindungi satwa liar dari kepunahan, serta menjaga kelestarian sumber daya alam.

Pada akhirnya, banyak orang menyadari bahwa pola hidup ini juga berperan dalam menekan laju perubahan iklim dan pemanasan global yang terus meningkat.

Gaya hidup hijau sangat lekat dengan konsep keberlanjutan (sustainability), bebas sampah (zero waste), dan ramah lingkungan (eco-friendly).

Dalam penerapannya, hal ini mencakup pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, menekan emisi karbon, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengelola sampah melalui daur ulang maupun kompos, serta memilih produk pangan lokal dan organik.

Selain itu, green lifestyle mendorong penggunaan transportasi rendah emisi, misalnya bersepeda, berjalan kaki, atau memakai kendaraan hemat energi. Lebih dari sekadar melestarikan lingkungan, pola hidup ini juga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Berikut ini contoh penerapan gaya hidup green lifestyle dalam kehidupan sehari-hari:

1. Hemat Energi

Menghemat energi berarti membatasi pemakaian listrik atau sumber energi secara berlebihan dalam aktivitas sehari-hari. Contohnya, dengan memilih perangkat rumah tangga yang berlabel hemat energi serta menggunakan lampu LED yang lebih efisien.

Kalian juga bisa mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.

Dengan membiasakan diri mematikan lampu maupun perangkat elektronik saat tidak dipakai, Anda tidak hanya menekan jejak karbon, tetapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.

2. Konsumsi Pangan Berkelanjutan

Terapkan pola makan berkelanjutan dengan memilih bahan pangan organik, mendukung produk dari petani lokal, serta menyesuaikan dengan musim panen di wilayah kalian.

Kurangi konsumsi daging untuk menekan jejak karbon, dan perbanyak makanan berbasis nabati yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, usahakan tidak membuang makanan sembarangan, karena limbah organik yang terbuang dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang mencemari tanah maupun atmosfer.

3. Hindari Perilaku Konsumtif

Gaya hidup konsumtif dapat mendorong meningkatnya produksi barang yang tidak ramah lingkungan, seperti plastik dan produk sekali pakai. Jika terus berlangsung, hal ini akan memperparah masalah lingkungan karena menumpuknya limbah yang sulit terurai.

Untuk itu, biasakan berbelanja seperlunya sesuai kebutuhan, bukan sekadar mengikuti keinginan. Gunakan tas belanja dari rumah agar tidak perlu kantong plastik, serta utamakan produk dengan kemasan ramah lingkungan atau berbahan alami yang mudah terurai.

4. Kurangi Konsumsi Daging

Produksi daging skala industri memberi dampak besar terhadap lingkungan, sehingga beralih ke pola makan berbasis nabati menjadi pilihan yang lebih ramah bumi.

Jika tetap ingin mengonsumsi daging, ada beberapa cara untuk melakukannya dengan lebih berkelanjutan. Hewan yang dibesarkan dalam sistem industri biasanya ditempatkan di ruang sempit dengan kondisi tidak layak, serta menimbulkan dampak buruk bagi tanah, lingkungan, dan sistem air.

Sebaliknya, ternak yang digembalakan di padang rumput dapat hidup lebih bebas dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Praktik pertanian regeneratif ini juga membantu memulihkan kesuburan tanah dan kebersihan aliran air.

Meski begitu, langkah paling efektif untuk menekan jejak karbon dari pola makan adalah dengan mengurangi konsumsi daging. Namun, memilih daging dari hewan yang digembalakan secara alami dibandingkan hasil produksi industri bisa menjadi awal yang baik.

5. Kurangi Limbah Rumah Tangga

Mengurangi sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.

Caranya, mulai dengan menekan penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke produk yang dapat digunakan berulang, seperti tas belanja kain atau botol minum berbahan stainless.

Selain itu, manfaatkan kembali barang yang masih berfungsi dan pisahkan sampah agar bisa didaur ulang. Untuk sampah organik, olahlah menjadi kompos di rumah agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir.

Kebiasaan ini bukan hanya melindungi lingkungan, tetapi juga membentuk gaya hidup yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

6. Mulai Membeli Pakaian Ramah Lingkungan

Eco-fashion kini semakin populer seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya fesyen berkelanjutan yang juga etis di tengah gaya hidup serba cepat. Industri fast fashion terbukti membawa dampak buruk, mulai dari pelanggaran hak asasi manusia, pemborosan sumber daya, hingga pencemaran lingkungan.

Industri mode memang memiliki pengaruh besar terhadap kondisi bumi, namun sebagai konsumen, kalian bisa berperan dalam mendorong perubahan. Caranya antara lain:

- Membeli dari bisnis lokal yang ramah lingkungan.

- Menyumbangkan pakaian lama ke toko amal, menjualnya melalui aplikasi pertukaran ramah lingkungan, atau mengolahnya kembali (upcycle).

- Memilih pakaian bekas pakai atau hasil daur ulang.

- Mengkreasikan ulang pakaian second hand dengan tambahan aksen seperti patch khusus agar lebih menarik dan bisa dipakai lebih lama.

Langkah sederhana ini dapat memberi dampak besar. Kalian tetap bisa tampil modis sekaligus peduli lingkungan, bahkan menunjukkan gaya etis dan berkelanjutan di media sosial.

7. Penggunaan Air Secara Bijak

Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting, sehingga pemakaiannya dalam keseharian harus dilakukan dengan hemat dan bertanggung jawab. Biasakan untuk tidak membuang-buang air, seperti menutup keran segera setelah selesai digunakan, memakai air seperlunya saat mencuci kendaraan, atau memanfaatkan kembali air cucian sayur untuk menyiram tanaman.

8. Konsisten Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Menggunakan kendaraan bermotor secara berlebihan menjadi salah satu penyebab utama polusi udara yang merusak lingkungan sekaligus membahayakan kesehatan. Untuk menguranginya, biasakan menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki saat menempuh jarak dekat.

Selain menyehatkan, langkah ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Jika perlu memakai kendaraan pribadi, pilihlah opsi yang lebih efisien seperti kendaraan hemat bahan bakar atau mobil listrik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

9. Berkebun Secara Ramah Lingkungan

Jika kalian menyukai kegiatan berkebun, sebaiknya terapkan prinsip yang ramah lingkungan. Praktik berkebun berkelanjutan, seperti menanam tanaman lokal yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim, membuat tanaman lebih tahan, tidak terlalu bergantung pada air maupun pestisida, sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Bahkan, kebun impian bisa diwujudkan di lahan terbatas dengan memanfaatkan greenhouse sederhana.

Untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia, manfaatkan limbah kebun dan sisa dapur sebagai kompos alami. Teknik companion planting juga bisa dicoba untuk meningkatkan kesehatan tanah, mengusir hama, sekaligus memperbaiki pertumbuhan tanaman.

Contohnya, bunga marigold dapat ditanam berdampingan dengan tomat untuk menghalau kutu kebul dan nematoda. Jika ingin menanam pohon yang membutuhkan banyak nitrogen, Anda bisa memadukannya dengan kacang-kacangan agar suplai nitrogen tanah meningkat.

Selain itu, kehadiran lebah sangat penting dalam membantu penyerbukan tanaman sekaligus mendukung kelestarian lingkungan. Kalian bisa mempelajari cara menjaga populasi lebah untuk meningkatkan keberlanjutan kebun Anda.

10. Penerapan Hidup Sederhana dan Minimalis

Setelah membiasakan diri dengan berbagai aspek green lifestyle, langkah berikutnya adalah menerapkan hidup sederhana dengan prinsip minimalisme. Gaya hidup ini mendorong kalian untuk fokus pada kebutuhan utama serta mengurangi kecenderungan konsumtif.

Dengan begitu, Anda menjadi lebih bijak dalam memilih barang, menekankan kualitas dan manfaat jangka panjang ketimbang harga murah atau tren sesaat. Pola hidup minimalis bukan hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membawa ketenangan dan arah yang lebih jelas dalam kehidupan.

Kebiasaan sederhana yang dijalankan secara konsisten ini akan menjadi kontribusi nyata dalam menjaga bumi agar tetap layak huni bagi generasi mendatang.

Tujuan utama dari gaya hidup ramah lingkungan adalah membuat pilihan yang lebih hijau sekaligus bertanggung jawab.

Mengambil keputusan yang menyehatkan untuk mengurangi jejak karbon merupakan langkah manusiawi yang bisa dilakukan siapa saja guna membantu menekan polusi di bumi. Green lifestyle sendiri bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan.

Menjalani gaya hidup ramah lingkungan sebenarnya tidaklah sulit, sebagaimana telah dijelaskan melalui berbagai contoh sederhana. Semuanya bisa dimulai dari langkah kecil yang penuh kesadaran, misalnya mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan.

Selain baik bagi bumi, kepedulian ini juga memberi manfaat tambahan, seperti menghemat biaya. Mulailah menerapkan gaya hidup hijau hari ini.

Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Distika Safara Setianda pada 23 Agustus 2025.

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories