UIN Palembang
Rabu, 17 Mei 2023 18:39 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mengukuhkan tiga guru besar baru, seorang diantaranya adalah perempuan dan merupakan pakar ilmu hukum.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah, Holijah sebagai guru besar bidang ilmu hukum, Zainal Berlian sebagai profesor bidang maanajemen Pendidikan dan Ahmad Zainuri sebagai guru besar bidang manajemen supervisi pendidikan Islam.
Upacara pengukuhan dipimpin Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag, M.Si, dalam sidang senat terbuka di Gedung Academic Center, Selasa (17/5/2023).
Prof. Nyayu Khodijah mengatakan optimistis UIN Raden Fatah akan mampu menjadi unggul di Asia Tenggara dengan dukungan sumber daya yang berkualitas, sarana dan prasarana berstandar internasional serta modern.
“Capaian meningkatnya jumlah guru besar dan capaian lainnya merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi untuk mewujudkan visi misi tahun 2024 menjadi univeritas unggul nasional, dan 2029 unggul di Asia Tenggara," kata dia.
Baca Juga:
Rektor menambahkan UIN Raden Fatah memiliki 22 program studi terakreditasi unggul dan A, dan 95,5% program studi berstandar mutu internasional tersertifikasi ISO 9001:2015.
Prof. Dr. Holijah, SH, MH menyampaikan orasi ilmiah berjudul Budaya Kantong Tebal (DEEF pocket theory culture) sebagai Rasionologis Pendukung Prinsip Tanggung Jawab Mutlak (strict liability) Pelaku Usaha di Indonesia.
Holijah menyampaikan sesuai dengan filosofis perlindungan konsumen, bahwa melindungi konsumen sama dengan melindungi manusia, maka, permasalahan perlindungan konsumen dengan prinsip tanggung jawab mutlak saat ini menuntut Indonesia untuk meletakkan dasarnya secara normatif tertulis.
Dalam upacara pengukuhannya, Prof. Dr. H. Zainal Berlian, SH, MM, DBA menyampaikan orasi ilmiah berjudul manajemen pendidikan Islam menentukan mutu Pendidikan. Menurut Zainal Berlian, sistem pendidikan harus mengembangkan kemapuan untuk mengintegrasikan nilai moral dan aktivitas pendidikan.
“Sistem pendidikan juga harus mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi dan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam aktivitas pendidikan. Hal ini mengindikasikan bahwa seorang pendidik harus dapat memposisikan diri, memberi makna pada pengalaman siswa dan dunia di sekitar mereka,” ujar Prof. Zainal.
Sedangkan, Prof. Dr. H. Ahmad Zainuri, M.Pd.I menyampaikan orasi ilmiah tentang Manajemen Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Bersinergi Era 5.0.
Ahmad Zainuri memberikan tiga solusi dalam implementasi MBKM yaitu pertama meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan tiap perguruan tinggi yang berhubungan dengan pengimplementasian program merdeka belajar kampus merdeka.
Kedua mengkaji ulang keperluan maupun karakteristiknya perguruan tinggi sebab tiap perguruan tinggi mempunyai kelebihan maupun kekurangannya dalam peningkatan terhadap mutu pendidikan.
Sedangkan yang ketiga diperlukannya sosialisasi program guna memahamkan pihak yang berhubungan dengan pengimplementasian program merdeka belajar kampus merdeka, katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan yang diwakilkan staf ahli bidang pemerintahan, hukum, dan politik, Dr. Firmansyah mengungkapkan terima kasih kepada UIN Raden Fatah telah berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang profesional.
“Sumber daya manusia yang profesional kalangan perguruan tinggi akan sangat mendukung pemerintah provinsi dalam memajukan daerah,” ujar dia.(ril)