Ekonomi dan UMKM
Stabilitas Keuangan Nasional Terjaga, OJK Rilis Hasil Rapat Dewan Komisioner, Simak Penjelasannya
JAKARTA, WongKito.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga meski menghadapi tekanan global dan meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah.
Dalam Rapat Dewan Komisioner 25 Juni 2025, OJK mencermati ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
"Perekonomian domestik menunjukkan ketahanan, didukung oleh inflasi inti yang melandai ke 2,37% (yoy) dan surplus neraca perdagangan Mei 2025 berkat ekspor pertanian dan manufaktur," kata Anggota Dewan Komisioner/Kepala Eksekutif Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).
Baca Juga:
- Riset CELIOS: Komoditas Karet Sumsel Potensi Ekonomi Restoratif
- Siap-Siap, Sekolah Rakyat Buka Berikut Syarat dan Cara Daftar
- Transformasi Berkelanjutan Jadi Daya Tarik Utama Saham BBRI
Dia menjelaskan pasar saham mencatat penurunan 3,46% (mtd) ke level 6.927,68, dan investor asing mencatat net sell Rp8,38 triliun di bulan Juni.
Sementara itu, indeks obligasi ICBI naik 1,18%, dan rata-rata transaksi harian saham meningkat menjadi Rp13,29 triliun, ujar dia.
Lalu, nilai AUM industri pengelolaan investasi mencapai Rp844,69 triliun, dengan reksa dana mencatat net subscription Rp0,45 triliun secara bulanan. Penawaran Umum menghimpun Rp142,62 triliun dari 16 emiten, dan platform Securities Crowdfunding berhasil menjaring Rp1,6 triliun.
Kemudian, sejak peluncurannya, Bursa Karbon mencatat volume 1,59 juta tCO₂e senilai Rp77,95 miliar. Transaksi derivatif mencapai Rp1.309 triliun dengan rata-rata harian Rp10,23 triliun.
Baca Juga:
- Event Parenting Terbesar di Palembang! Kunjungi MOMBEE di Palembang Indah Mall
- Lahan Gersang kini Jadi Harapan: Kebun Durian dan Beragam Pohon Buah Tumbuh Subur
- MGM Bosco Logistics dan SIF Sinergikan Langkah dalam Pengembangan Cold Storage Terintegrasi
Di sisi lain, sector perbankan tetap solid, dengan menunjukkan kinerja solid, pertumbuhan kredit 8,43% yoy dan rasio kecukupan modal (CAR) tinggi di 25,51%. Kredit BNPL tumbuh 25,41% yoy dengan baki debet Rp21,89 triliun.
Dari sektor hukum, OJK menjatuhkan denda total Rp28,33 miliar serta pencabutan izin terhadap beberapa pelaku pasar sebagai langkah penegakan disiplin di sektor pasar modal dan jasa keuangan.
OJK berkomitmen memperkuat koordinasi dan pengawasan demi menjaga kestabilan sistem keuangan nasional di tengah ketidakpastian global, demikian ungkap Friderica.(ril)