Laba Bersih BCA Naik 12,8 Persen, Berhasil Catatkan Peningkatan Penyaluran Kredit Sebesar 14,5 Persen

Kamis, 24 Oktober 2024 15:19 WIB

Penulis:Susilawati

Gedung BCA
Gedung BCA. (dok. Perseroan)

JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) bersama dengan entitas anak berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 14,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp877 triliun hingga September 2024. 

Selain itu, laba bersih BCA juga melonjak 12,8% yoy menjadi Rp41,1 triliun selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Pencapaian ini didorong oleh ekspansi kredit berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan dana pihak ketiga.

Komitmen BCA dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, menuturkan bahwa pertumbuhan kredit hingga September 2024 mencerminkan komitmen BCA dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Permintaan kredit konsumer juga mengalami peningkatan signifikan, terlihat dari acara BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang menghasilkan total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar Rp78 triliun.

“Pada event lain, kami menggelar BCA UMKM Fest 2024 diikuti lebih dari 1.700 tenant pengusaha produk lokal sebagai bagian BCA Bangga Lokal dan UMKM binaan Bakti BCA, yang menawarkan beraneka produk seperti makanan, minuman, fesyen, serta berbagai kebutuhan made in Indonesia. Sementara itu, BCA Wealth Summit 2024 mencatatkan lebih dari 2 juta pengunjung, baik secara online maupun offline,” kata Jahja dalam konferensi pers kinerja BCA kuartal III-2024 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 23 Oktober 2024.

Baca juga:

Pertumbuhan Kredit di Berbagai Segmen

Per September 2024, penyaluran kredit BCA mengalami peningkatan di berbagai segmen. Kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9% yoy menjadi Rp395,9 triliun. 

Segmen kredit komersial juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,8% yoy mencapai Rp135,3 triliun, sedangkan kredit untuk sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tumbuh 14,2% yoy hingga mencapai Rp120,1 triliun.

Sementara itu, portofolio kredit konsumer tumbuh 13,1% yoy mencapai Rp216,5 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh KPR yang meningkat 10,7% yoy hingga Rp130,4 triliun, serta KKB yang mengalami lonjakan 17,9% yoy menjadi Rp64,1 triliun. Selain itu, pinjaman konsumer lainnya, seperti kartu kredit, juga meningkat 15,0% yoy hingga mencapai Rp21,9 triliun.

Dukungan Terhadap Pembiayaan Berkelanjutan

BCA juga mencatat penyaluran kredit ke sektor-sektor yang mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) tumbuh 10,7% yoy menjadi Rp214 triliun. Ini setara dengan 24,3% dari total portofolio pembiayaan yang disalurkan. 

Kualitas Kredit 

Seiring dengan pertumbuhan kredit yang solid, kualitas pembiayaan BCA juga tetap terjaga. Rasio loan at risk (LAR) turun menjadi 6,1% per September 2024, dibandingkan 7,9% pada periode yang sama tahun lalu. 

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) juga terjaga di angka 2,1%. Untuk mengantisipasi risiko kredit, BCA telah menyediakan pencadangan yang memadai dengan rasio pencadangan NPL sebesar 193,9% dan LAR sebesar 73,5%.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang Stabil

Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BCA hingga September 2024 meningkat 3,4% yoy, mencapai Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) tetap menjadi kontributor utama dengan porsi 82% dari total DPK, tumbuh 5,2% yoy hingga mencapai Rp915 triliun. 

Pertumbuhan ini selaras dengan peningkatan frekuensi transaksi BCA sebesar 21% yoy menjadi 26 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024.

Transaksi mobile banking dan internet banking juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total frekuensi mencapai 23 miliar transaksi, naik 24% yoy. Pengguna BCA Mobile kini telah mencapai lebih dari 31 juta, sementara pengguna myBCA bertambah 8 kali lipat dalam dua tahun terakhir, menjadi lebih dari 6 juta pengguna.

Pendapatan BCA Meningkat di Semua Lini

Dari sisi pendapatan, BCA mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 9,5% yoy menjadi Rp61,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024. 

Pendapatan non-bunga juga tumbuh 13,5% yoy mencapai Rp19,0 triliun, didukung oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,0% yoy. Secara keseluruhan, total pendapatan operasional BCA meningkat 10,4% yoy menjadi Rp80,1 triliun.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 24 Oct 2024