Mooncake Festival, Lestarikan dan Kenalkan Budaya Tionghoa

Minggu, 08 September 2024 12:49 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ilustrasi Kue Bulan
Ilustrasi Kue Bulan (Pixel.com/Nataliya)

PALEMBANG, WongKito.co – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) bekerja sama dengan Palembang Indah Mall (PIM) menggelar Festival Kue Bulan Mooncake Festival sebagai salah satu upa untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Tionghoa kepada generasi muda.

Ketua Pelaksana, Wondho Setia (36), menjelaskan festival kue bulan merupakan bagian penting dari tradisi Tionghoa yang biasanya dirayakan pada tanggal 14 September.

Dalam perayaannya, masyarakat menghias rumah dengan lampion dan menyantap kue bulan pada malam terakhir. Kue bulan ini, dengan berbagai isian seperti pasta kacang merah, lotus, dan kuning telur asin, melambangkan kebersamaan dan keutuhan keluarga, kata dia, Sabtu (8/9/2024).

Baca Juga:

Menurut dia, dalam cerita legenda, bumi dulu memiliki sepuluh matahari yang menyebabkan panas terik tak tertahankan.

"Seorang pahlawan berhasil memanah sembilan matahari, meninggalkan hanya satu matahari. Istrinya, yang tanpa sengaja meminum pil ajaib, kemudian terbang ke bulan. Sejak itu, festival kue bulan dirayakan setiap tahun untuk mengenang peristiwa tersebut," ujar dia lagi.

Kue bulan, yang juga dikenal sebagai simbol keutuhan, biasanya disantap bersama-sama oleh keluarga di bawah sinar bulan purnama.

Di festival ini, para pengunjung dapat mencicipi berbagai varian kue bulan yang memiliki cita rasa klasik, tetapi juga ada beberapa kreasi modern yang ditawarkan.

Baca Juga:

Lingling, mengungkapkan sangat suka kue bulan, terutama yang isinya pasta kacang merah. Rasanya manis dan lembut, cocok dimakan bersama keluarga saat festival.

Mooncake Festival ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga mengedukasi generasi muda tentang sejarah dan nilai budaya Tionghoa yang kaya akan makna.

Acara ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan hiburan yang turut menghadirkan wushu, barongsai, dan drama kolosal yang menjadi puncak perayaan.(Mlk)