PGN
Jumat, 19 Desember 2025 20:03 WIB
Penulis:adminpalembang
Editor:adminpalembang

WongKito.co- Di tengah dinamika global dan tantangan pengelolaan energi, Indonesia terus berupaya memperkuat ketahanan energi nasional sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita Pemerintah.
Sejalan dengan komitmen tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina fokus meningkatkan efisiensi rantai pasok melalui integrasi infrastruktur gas bumi.
Hal itu guna mengoptimalkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat. Gas bumi memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi jembatan dalam proses transisi menuju target Net Zero Emission 2060.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyampaikan bahwa perjalanan menuju energi terbarukan memerlukan upaya yang konsisten, termasuk pengurangan ketergantungan terhadap batu bara dan peningkatan pemanfaatan gas bumi.
Baca Juga :
“Penurunan konsumsi batu bara mendorong meningkatnya ketergantungan terhadap gas bumi sebagai energi perantara. Hal ini menjadikan gas bumi primadona, baik untuk pembangkit listrik, sektor industri, maupun sebagai bahan baku,” ujar Laode dalam Indonesia Energy Outlook 2026.
Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, menjelaskan bahwa PGN menjalankan strategi transisi energi melalui tiga pilar utama G-A-S (Grow, Adapt, Step-Out).
Pilar Grow difokuskan pada penguatan infrastruktur gas bumi, meliputi jaringan transmisi dan distribusi, fasilitas regasifikasi, serta pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas).
Pilar Adapt diarahkan pada pengembangan bisnis LNG trading/bunkering dan infrastruktur upstream LNG domestik guna memberikan total solutions energy services.
Baca Juga :
Sementara itu, pilar Step Out merupakan upaya hilirisasi gas bumi ke petrochecimal maupun green energy melalui biomethane dan bisnis transportasi carbon.
“PGN saat ini mengelola 95% infrastruktur hilir gas bumi nasional yang melayani kebutuhan energi di 17 provinsi dan 74 kabupaten/kota. Ke depan, kami berharap kehadiran PGN dapat semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk merealisasikannya, diperlukan dukungan penuh dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan,” ujar Hery.
Hery mengungkapkan, pengelolaan gas bumi nasional menghadapi sejumlah tantangan, antara lain lokasi sumber pasokan yang jauh dari pusat konsumsi, pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan.
Serta tantangan keekonomian dalam pengembangan infrastruktur.
Kondisi tersebut menuntut adanya penguatan dan integrasi infrastruktur sebagai solusi untuk menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Baca Juga :
Strategi integrasi infrastruktur gas bumi di Indonesia disesuaikan dengan kondisi geografis dan skema penyaluran yang paling optimal di setiap wilayah.
Di Indonesia Bagian Barat, integrasi difokuskan pada pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi, menghubungkan pipa transmisi dari ujung Sumatera hingga Jawa, dengan dukungan sistem beyond pipeline untuk meningkatkan fleksibilitas penyaluran.
Sementara itu, di Indonesia Bagian Timur diterapkan skema pengembangan sistem beyond pipeline yang didukung oleh jaringan pipa terintegrasi, guna menjangkau pusat-pusat permintaan yang tersebar sesuai karakteristik geografis wilayah.
“PGN mengintegrasikan infrastruktur gas bumi melalui integrasi fisik dengan menghubungkan berbagai ruas-ruas pipa gas bumi, serta integrasi operasional melalui pengelolaan terpadu sistem transmisi dan regasifikasi,” jelasnya.
Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi antar badan usaha, termasuk dengan Pemerintah, pemasok gas, serta operator pipa lainnya, sehingga dapat meningkatkan keandalan penyaluran gas bumi nasional,” tambah Hery.
Dalam pelaksanaan integrasi infrastruktur gas bumi ini, PGN melaksanakan digitalisasi pada pengeloaan asset management system. Dengan Implementasi digitalisasi, pemantauan seluruh operasional penyaluran gas dapat dilaksanakan secara real-time, sehingga seluruh pengaturan.
Dan penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat, terkoordinasi lintas fungsi, dan berdampak pada peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.
Gas bumi merupakan bagian penting dari bauran energi nasional dalam masa transisi energi. Integrasi infrastruktur gas bumi menjadi jawaban atas tantangan penyaluran, baik melalui pipa gas maupun beyond pipeline.
“Melalui pengembangan dan integrasi infrastruktur yang berkelanjutan, PGN sebagai mitra strategis Pemerintah berkomitmen memastikan penyediaan gas bumi yang andal, efisien, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” jelasnya.
10 hari yang lalu
25 hari yang lalu