sumatera selatan
Senin, 23 Oktober 2023 16:35 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Mahalnya pakan ternak menjadi masalah yang hampir dijumpai setiap tahun di Indonesia.
Ketika pakan ternak naik, maka harga komoditas unggas, seperti ayam dan telur ayam akan mengalami lonjakan signifikan. Pakan ternak umumnya terbuat dari jagung.
Meskipun sering kali bermasalah dengan ketersediaan pakan ternak, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kalau produksi jagung pada sejumlah provinsi di Indonesia tergolong cukup stabil.
Baca Juga:
Diperkirakan pada tahun 2023, mengingat data Oktober hingga Desember masih memasuki bulan berjalan tetapi produksi jagung mencapai 14.460.601 ton, demikian mengutip laman bps.go.id, Senin (23/10/2023).
Secara nasional ada 10 daerah yang menjadi produsen jagung terbesar di Indonesia, Jawa Timur menjadi penyumbang komoditas jagung paling tinggi yaitu mencapai 4.429.459,28 ton, diikuti Jawa Tengah 2.259.261,84 ton, Sumatera Utara 1.314.467,47, Nusatenggara Barat 1.249.261,84 ton, Lampung 1.103.357,14 ton, Sulawesi Selatan 1.004.274,69 ton, Jawa Barat 597.987,46 ton, Gorontalo 531.780.13 ton dan Sumatera Barat 483.955,73 ton serta Jawa 319.803,02 ton.
Melansir data BPS Sumsel, ada lima daerah yang menjadi sentra produksi jagung di daerah tersebut yaitu Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Ogan Ilir.
Baca Juga:
Tercatat pada tahun 2021 luas lahan panen mencapai 51.690,60 hektare, lalu tahun 2022 meningkat menjadi 60.187,49 hektare, namun pada tahun 2023 berkurang menjadi 49.715,37 hektare.
Sedangkan produktivitas tahun 2021, mencapai 61,23 per hektare, 2022 bertambah menjadi 73,68 per hektare dan 2023 mengalami penurunan 62,23 per hektare.
Lalu produksi jagung tahun 2021 sebanyak 316.505,64 ton, 2022 mengalami peningkatan 460.321,16 ton dan 2023 terjadi penurunan 319.803,02 ton.(ert)