Sabtu, 06 Januari 2024 08:21 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - Kondisi ekonomi global tahun 2024 di perkirakan, mengalami perlambatan pertumbuhan dari 2,7 persen pada tahun sebelumnya menjadi 2,4 persen.
Hal ini diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejumlah faktor krusial telah diidentifikasi sebagai penyebab utama di balik perlambatan ini, menyoroti tantangan serius yang dihadapi oleh perekonomian dunia. Sabtu, 6 Januari 2024.
Perlambatan perdagangan global, tingkat biaya pinjaman yang meningkat, eskalasi utang pemerintah, rendahnya tingkat investasi, serta meningkatnya ketegangan geopolitik adalah beberapa faktor kunci yang menjadi pemicu utama penurunan pertumbuhan ekonomi global.
Dilansir Xinhua, Jumat, 5 Januari 2023, Amerika Serikat, Diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 1,4% pada tahun 2024, yang menunjukkan perlambatan signifikan dari angka pertumbuhan sebelumnya.
Di sisi lain, Uni Eropa diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan potensi kebangkitan ekonomi di kawasan tersebut.
Baca juga
Jepang diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan, menandakan tantangan ekonomi yang berkelanjutan.
Negara berkembang, secara keseluruhan, juga diproyeksikan mengalami penurunan pertumbuhan, China dan India, dua kekuatan ekonomi dunia juga mengalami perlambatan pertumbuhan.
Laporan PBB juga mencatat penurunan inflasi global dari 5,7% menjadi 3,9% pada tahun 2024. Meskipun demikian, beberapa negara berkembang masih dihadapkan pada tingkat inflasi yang tinggi, menambah kompleksitas situasi ekonomi global.
Laporan tersebut menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam merangsang pertumbuhan, menyelesaikan utang secara efektif, dan meningkatkan pendanaan untuk isu-isu lingkungan demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Perlunya upaya bersama dalam mengatasi tantangan ekonomi yang semakin kompleks menjadi sorotan utama.
Dalam menghadapi proyeksi perlambatan ekonomi global, langkah-langkah konkret dan kolaboratif dari komunitas internasional menjadi esensial untuk memitigasi dampak dan menciptakan fondasi yang kuat bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.
Laporan PBB memberikan panggilan bagi banyak negara untuk menghadapi tantangan ini dengan strategi yang komprehensif, mengutamakan kerjasama lintas-batas dan inisiatif yang berkelanjutan demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 05 Jan 2024