Puncak El Nino September Sampai Awal Oktober 2023

Minggu, 06 Agustus 2023 15:52 WIB

Penulis:admin

Editor:admin

Puncak El Nino September Sampai Awal Oktober 2023
Puncak El Nino September Sampai Awal Oktober 2023 (Ist)

JAKARTA, WONGKITO.CO - Kondisi suhu panas yang ekstrim di sejumlah negara mengakibatkan gagal panen di beberapa wilayah negara. 

Dampak El Nino juga mengancam umat manusia dikarenakan meningkatnya suhu lebih panas dari biasanya, dan ini menyebabkan kekeringan di beberapa tempat. Minggu, 5 agustus 2023.

Istilah El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang artinya "anak laki-laki". El Nino-Southern Oscillation (ENSO) kemudian didefinisikan sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya. 

Iklim di Samudra Pasifik sendiri dibagi menjadi tiga yaitu Fase Netral, Fase El Nino, dan Fase La Nina, dilansir dari laman BMKG, El Nino terjadi di Indonesia karena angin pasat yang biasa berhembus dari timur ke barat melemah atau bahkan berbalik arah. 

Baca juga

Pelemahan tersebut dikaitkan dengan meluasnya suhu muka laut yang hangat di timur dan tengah Pasifik. Penguapan, awan, dan hujan akan begerser menjauh dari Indonesia karena adanya air hangat yang begeser ke arah timur tersebut. 

Dalam kondisi ini, pertumbuhan awan turut bergeser dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik bagian tengah sehingga Indonesia mengalami peningkatan risiko kekeringan menyebabkan berkurangnya curah hujan.

Fenomena El Nino rata-rata terjadi setiap 3 sampai 5 tahun dengan interval antarperistiwa bervariasi dari 2 hingga 7 tahun. Fenomena alam ini biasanya terjadi sekitar 9-12 bulan. 

Namun, beberapa kejadian El Nino bisa berlangsung lebih lama tergantung dari intensitasnya. El Nino yang melanda Indonesia saat ini terjadi setelah 3 tahun beruntun Indonesia diterpa fenomena La Nina sejak 2020, 2021, hingga terakhir 2022.

Punya Keunikan

Fenomena El Nino yang terjadi pada tahun ini memiliki keunikan dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena puncaknya diduga bakal terjadi akhir September atau awal Oktober 2023, tidak pada bulan November/Desember seperti pada umumnya.

Baca juga

Selain itu, durasinya pun tergolong relatif pendek karena diprediksi berakhir awal tahun 2024, merujuk data BRIN. El Nino tahun ini cenderung menuju moderat atau bahkan netral dengan nilai 0-1,5, sehingga memiliki dampak yang kurang signifikan. 

Meskipun demikian, warga tetap perlu waspada terhadap kehadirannya karena El Nino 2023 diperkirakan akan stabil atau konstan dari akhir Agustus hingga akhir Desember 2023 dengan tingkat probabilitas yang relatif tinggi, antara 90-100%.

Adanya El Nino menyebabkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 500 ribu hektare lahan untuk sarana produksi pertanian dan pangan. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi menurunnya produksi pangan selama El Nino. Lahan pertanian tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Terdapat beberapa provinsi yang memberikan kesiapannya dalam memberikan lahan produksi untuk digunakan sebagai konsentrasi produksi pangan apabila terjadi masalah terkait stok pangan dampak dari fenomena alam tersebut. Wilayah itu meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 06 Aug 2023