RI Resmi Nyatakan Ingin Gabung BRICS, Simak Penjelasannya

Jumat, 25 Oktober 2024 15:41 WIB

Penulis:Nila Ertina

sugiono lavrov.jpg
Menlu Sugiono (kiri) bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan BRICS di Kazan Rusia (ist)

JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Sugiono  secara resmi menyatakan keinginan untuk bergabung dengan blok ekonomi BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Jumat (25/10/2024).

BRICS merupakan kelompok ini disebut  sebagai perwujudan politik luar negeri nasional yang bebas aktif.

Menlu  mengatakan bergabungnya Indonesia ke BRICS bukan berarti kita ikut kubu tertentu. Melainkan melainkan untuk berpartisipasi aktif di semua forum.

“Keinginan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memandang BRICS sebagai wahana yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara Selatan Global (Global South),” kata Sugiono  dikutip dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Baca Juga:

Ia mengajukan tiga langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara Selatan Global. Pertama, menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan sehingga negara-negara maju harus memenuhi komitmen mereka kepada negara berkembang.

Selanjutnya, mendukung reformasi sistem multilateral supaya lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional juga harus diperkuat dengan sumber daya yang memadai.

Indonesia juga mendorong BRICS untuk menjadi perekat demi menguatkan solidaritas antara negara-negara berkembang, tutur Sugiono.

Selain itu, bergabungnya Indonesia ke BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, katanya.

“Antara lain, terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, ataupun pemajuan sumber daya manusia,” ucap Sugiono.

Sebagai pembina jembatan antara negara-negara berkembang dengan negara maju, Indonesia juga berkomitmen meningkatkan keterlibatan nasional dalam forum-forum lain selain BRICS, serta melanjutkan dialog dengan negara-negara maju.

“Bulan depan, Presiden (Prabowo Subianto) akan mengikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brazil, sementara saya juga diundang menghadiri pertemuan Tingkat Menlu kelompok negara maju G7 expanded session di Fiuggi, Italia,” kata dia.

Baca Juga:

Kunjungan Sugiono ke Rusia untuk mengikuti KTT BRICS Plus sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo dan merupakan kunjungan resmi perdananya usai dilantik sebagai Menlu RI pada Senin (21/10).

Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama 12 negara lainnya. Negara-negara Asia Tenggara yang turut menjadi mitra BRICS adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Di sela-sela agenda itu, Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hussein Al-Sheikh, Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, serta pejabat-pejabat dari negara lain.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 25 Oct 2024