Rabu, 27 Juli 2022 15:00 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Kekinian hingga kuartal II-2022, rumah tapak masih diminati banyak orang dan bertahan selama pandemi COVID-19.
Head of Research JLL Indonesia Muhammad Yunus Karim mengatakan, sampai saat ini di kuartal dua tahun ini penjualan sektor rumah tapak masih melanjutkan trennya dari pertengah tahun 2020 lalu.
"Jumlah minat pasar terhadap rumah tapak masih terbukti cukup tinggi dilihat dari respons positif pasar terhadap produk-produk baru yang diluncurkan oleh para pengembang," kata Yunus saat saat webinar the second quarter of 2022 Jakarta Property Market Review, Rabu, 27 Juli 2022.
Baca Juga:
Yunus melanjutkan, tingginya tren hunian rumah tapak terbukti dengan adanya kurang lebih 5.700 unit rumah tapak yang diluncurkan selama semester I tahun ini. Hal itu membuktikan bahwa para pengembang masih aktif meluncurkan produk-produk baru rumah tapak kepada pasar.
Adapun faktor yang membuat rumah tapak masih memimpin hunian hingga enam bulan pertama 2022 salah satunya permintaan yang didominasi oleh end user sehingga mendukung performa yang baik.
Faktor lainnya datang dari harga rumah tapak yang terjangkau dilihat dari 70% produk yang terjual pada semester pertama ini dibanderol dengan harga di bawah Rp1,3 miliar.
Selain itu, program pemerintah dengan memberikan insentif seperti pajak peratambahan nilai (PPN) dan lainnya mendukung penjualan rumah tapak masih ramai hingga kini. Serta adanya promosi unik dengan segala kemudahan yang diberikan pengembang membuat masyarakat masih berminat di sektor rumah tapak.
Permintaan yang cukup baik tersebut membuat pengembang terus membuat peluang lainnya dengan meluncurkan produk-produk baru lainnya. Ditambah adanya pembangunan infrastruktur baru mampu memberikan dampak positif bagi sektor perumahan saat ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 27 Jul 2022