Saham TRIN Meroket Tembus ARA, Keponakan Prabowo Jadi Komisaris Utama

Kamis, 04 Desember 2025 22:16 WIB

Penulis:Susilawati

Penandatanganan MoU antara Triniti Land dan PT Griya Kedaton Indah untuk pengembangan dua kawasan di Lampung. (Foto: Triniti Land)

JAKARTA  – PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) resmi mengangkat Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai Komisaris Utama perseroan. Keputusan ini dinilai sebagai langkah strategis perusahaan untuk memperkuat struktur pengawasan dan tata kelola di tengah agenda transformasi bisnis menjelang tahun 2026.

Rahayu Saraswati memiliki latar belakang politik dan bisnis yang kuat. Ia adalah keponakan dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang diharapkan TRIN akan membawa perspektif serta jejaring kolaborasi yang luas untuk mempercepat proyek-proyek yang tengah dikembangkan.

Masuknya figur ini juga menegaskan kembali komitmen TRINLAND. Perusahaan menargetkan menjadi salah satu pengembang terkemuka di Indonesia dengan menekankan inovasi, kualitas, serta keberlanjutan dalam setiap proyek yang akan dilaksanakan di masa depan.

Baca juga:

1. Profil Strategis di Balik Rencana Transformasi

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo adalah anak dari Hashim Djojohadikusumo dan cucu dari Soemitro Djojohadikusumo. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Virginia dan sempat tinggal di Swiss, yang memberikan perspektif global pada strateginya.

Jejak kariernya mencakup politik dan bisnis. Ia adalah mantan anggota DPR RI dari Partai Gerindra (2014-2019). Manajemen TRIN menuturkan, kehadiran Rahayu Saraswati tidak hanya menambah struktur pengawasan, tetapi juga menandai kehadirannya sebagai strategic partner baru.

TRIN meyakini bahwa jejaring kolaborasi yang dibawa Rahayu Saraswati akan mempercepat agenda transformasi perusahaan menuju 2026. Hal ini penting untuk menghadirkan standar yang lebih tinggi dalam pengembangan properti di Indonesia, termasuk tata kelola yang lebih transparan.

 

2. Kinerja Fundamental Sebagai Modal Utama

Penunjukan ini datang saat fundamental TRIN berada di posisi terkuatnya. Sampai akhir kuartal III-2025, TRIN membukukan laba bersih Rp31 miliar. Angka ini melonjak 150% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian laba juga terlihat kuat secara kuartalan. Laba bersih tercatat naik 484% dari kuartal II-2025, menunjukkan percepatan eksekusi strategi bisnis yang efektif di paruh kedua tahun ini.

TRIN optimistis menutup 2025 dengan kinerja positif dan menyambut 2026 dengan fondasi yang lebih matang. Laba fantastis ini menjadi modal finansial yang kuat untuk memulai agenda transformasi dan ekspansi proyek-proyek barunya.

3. Visi Baru di Sektor Properti

Co-Founder & Group CEO TRIN Ishak Chandra menilai kehadiran Rahayu Saraswati selaras dengan arah transformasi perusahaan. “Beliau membawa visi dan perspektif baru yang sejalan dengan arah transformasi TRIN," kata Ishak Chandra pada 3 Desember 2025.

TRINLAND memiliki fokus untuk menghadirkan ruang hidup yang berbudaya, berkelanjutan, dan memberi nilai tambah. Rahayu Saraswati berharap dapat memperkuat keyakinan bahwa TRINLAND siap melangkah ke tahap pertumbuhan berikutnya dengan standar pengembangan properti yang lebih tinggi.

4. Respon Pasar: Saham Meroket hingga ARA di Rp940

Sentimen pengangkatan Komisaris Utama dan lonjakan laba direspons sangat positif oleh pasar. Saham TRIN mencatatkan akumulasi kenaikan harga yang fantastis sebesar 663,44%. Sebelum suspensi pada 20 November, harga saham sudah menguat 18,33% ke level Rp710.

Tren bullish berlanjut pasca-suspensi dicabut. Pada perdagangan Kamis, 4 Desember 2025, saham TRIN kembali melonjak tinggi 9,94% hingga menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) di level Rp940 per saham, mencerminkan optimisme investor yang tinggi.

5. Masuk Papan Pemantauan Khusus (FCA)

Akibat lonjakan harga yang kumulatif dan signifikan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi). Setelah gembok dibuka kembali pada 2 Desember 2025, status perdagangan saham TRIN mengalami perubahan mekanisme.

TRIN kini resmi dipindahkan ke Papan Pemantauan Khusus dengan skema Full-Call Auction (FCA). Langkah ini diambil karena saham tersebut disuspensi lebih dari satu hari bursa berturut-turut, sehingga mekanisme pembentukan harganya kini dilakukan melalui lelang berkala.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Alvin Bagaskara pada 04 Dec 2025