Palembang
Minggu, 21 Juli 2024 22:16 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, Wongkito.co - Keseruan peringatan Hari Kebaya Nasional (HKN) tampak meriah di Plaza Benteng Kuto Besak Palembang, Minggu (21/7/2024).
Sebelumnya peringatakan HKN, ditetapkannya tanggal 24 Juli oleh Presiden Joko Widodo.
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumsel Melza Elen Setiadi, didampingi Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumsel Desi Edward, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sumsel Fitriana.
Baca Juga:
Melza mengatakan, parade kebaya nusantara adalah kesempatan untuk merayakan kekayaan budaya yang terus hidup dan berkembang serta memperkuat rasa cinta akan warisan budaya, sambil merayakan keindahan dan keunikan kebaya dalam balutan kain dan busana tradisional yang mempesona seperti songket, jumputan dan batik Palembang.
"Kebaya bukan sekedar busana. Kebaya adalah simbol keanggunan, keelokan, dan kebanggaan bagi setiap wanita Indonesia. Di setiap jahitannya terpatri nilai-nilai keindahan budaya nusantara yang kaya. Ketika seseorang mengenakan kebaya, ia tidak hanya memakai pakaian, tetapi juga menceritakan sebuah cerita tentang kekayaan budaya dan sejarah", kata dia.
Ia bercerita, kebaya memiliki desain yang elegan dan sering kali dipercaya dapat menonjolkan kecantikan perempuan secara alami. Dengan bahan-bahan yang dipilih dengan teliti dan hiasan yang rumit, setiap kebaya adalah karya seni yang memadukan keindahan tradisional dengan sentuhan modern.
"Melalui peringatan Hari Kebaya Nasional ini, kita tidak hanya mengenang sejarah dan kearifan nenek moyang kita, tetapi juga menghargai karya para perajin dan desainer yang dengan cermat mempertahankan dan mengembangkan keindahan kebaya dalam bingkai zaman yang terus berubah,” ujarnya.
Peringatan HKN, tambah Melza sebuah cara untuk melestarikan warisan budaya. Itu dapat dilakukan dengan jadikan kebaya sebagai wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya yang memiliki nilai ekonomi untuk memajukan ekonomi bangsa.
"Mari jadikan HKN ini sebagai momentum untuk terus melestarikan dan mempromosikan kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa serta menjaga kekayaan budaya kita agar tetap hidup dan bersemi di setiap generasi,” kata dia.
Baca Juga:
Sementara, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati mengungkapkan perempuan merupakan kekuatan terbesar yang tak bisa dianggap sepele. Dengan adanya kemajuan zaman di mana pengaruh barat sudah mulai masuk, mengenakan kebaya nasional menandakan para perempuan Indonesia masih menghargai dan menjaga budaya Indonesia.
"Semoga dengan kebaya nasional ini akan membawa dampak bagi perempuan, dari berbagai profesi apa pun di segala bidang. Mudah-mudahan keterwakilan perempuan terpenuhi. Mari terus menggiatkan dan menggelorakan bahwa perempuan bisa mandiri dan maju,” ujarnya.
Sebagai informasi, kebaya telah didaftarkan sebagai kekayaan tak benda di Unesco. Sementara parade kebaya nasional yang berlangsung di BKB disiarkan secara live streaming, diikuti oleh perempuan berkebaya dari 39 organisasi.
Kebaya disebut telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.(ril)