Sabtu, 22 Juni 2024 11:43 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA – Sebagai modal awal pelaksanaan program makan siang bergizi gratis yang diusulkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, disiapkan anggaran awal sebesar Rp 20 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, anggaran ini akan ditingkatkan secara bertahap seiring dengan pelaksanaan program di seluruh Indonesia.
"Angka kita mulai mungkin dengan Rp 20 triliun, dan bertahap, sambil jalan," ungkap Luhut baru-baru ini.
Baca Juga:
Luhut menekankan program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi tetapi juga pada edukasi.
Menurut luhut menu makanan akan berganti setiap hari dan akan disajikan dalam bahasa Inggris, sehingga memberikan manfaat edukasi tambahan bagi anak-anak.
"Dan program itu (makan bergizi) dijalankan di 93 negara, bukan hal yang aneh. Saya kira ini sangat bagus," terang Luhut.
Meski ada kekhawatiran mengenai kemampuan anggaran negara untuk menanggung biaya program ini, Luhut membantah kekhawatiran tersebut.
"Jadi saya pikir bagus, orang takut nanti anggaran belanja kita enggak kuat, sebenarnya bertahap, enggak ada masalahnya," tegas Luhut.
Untuk memastikan kelancaran dan efisiensi program, pemerintah akan memanfaatkan digitalisasi untuk mengurangi kebocoran anggaran.
Luhut mengklaim teknologi digital akan membantu dalam pengelolaan distribusi makanan dan pemantauan pelaksanaan program di lapangan.
Rincian
Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sedang melakukan evaluasi terhadap program ini, mencakup aspek sasaran dan kandungan gizi.
Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, menekankan pentingnya penggunaan bahan pangan lokal dan perhitungan teliti dalam implementasi program ini.
"Pertama siapa targetnya. Siapa yang paling pantas mendapatkannya. Yang kedua adalah frekuensinya. Frekuensinya semingggu berapa kali, dua kali kah, tiga kali kah. Itu yang harus dipastikan, Berapa kalori yang akan kita berikan, berapa persen dari kebutuhan kalori dalam satu hari. Apakah 30 persen, 40 persen, apakah 50 persen" ungkap Suharso, di Jakarta, 6 Mei 2024 yang lalu.
Estimasi awal, biaya untuk mengimplementasikan program makan siang dan susu gratis di seluruh Indonesia menurut Soeharso akan menyentuh angka lebih dari Rp 400 triliun.
Disisi lain, anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo memperkirakan biaya program ini mencapai Rp450 triliun per tahun.
Menurut Hashim program ini direncanakan untuk menjangkau minimal 82,9 juta jiwa, termasuk anak-anak yang belum bersekolah.
"Tiap hari nih kita akan berikan makanan gratis untuk 82,9 juta jiwa minimal, minimal, dan saya bisa katakan bahwa dana untuk ini, program ini akan memakan dana 450 triliun rupiah setiap tahun," ungkap Hashim, 22 Desember 2023.
Baca Juga:
Program makan siang gratis akan di anggarkan kurang lebih Rp15.000 per anak. Dengan anggaran sebesar ini anak diharapkan dapat mencakup berbagai elemen penting dalam makanan, termasuk sumber protein seperti daging atau telur, sayuran, buah-buahan, serta karbohidrat dari nasi atau roti.
Dengan cakupan yang luas, program makan siang gratis ini diharapkan dapat memberikan manfaat nutrisi bagi jutaan anak Indonesia, membantu mereka tumbuh dengan sehat dan cerdas.
"Dan program untuk makanan gratis Rp450 triliun dan saya bisa katakan karena saya ikut tim pakar dana ada, dan bakal ada, dan ini bukan dari anggaran bansos," tambah Hashim.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 22 Jun 2024