KabarKito
Gencar Promosikan Kopi Sumsel, ini Alasan PJ Gubernur
PAGARALAM, Wongkito.co - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu sentra produksi kopi di Indonesia. Tanaman kopi sudah dibudidayakan sejak jaman penjajahan Belanda pada sejumlah kabupaten dan kota, seperti Lahat, Empat Lawang, Pagar Alam dan Muaraenim dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
Sebagai sentra produksi kopi tapi Kopi Sumsel, tak terkenal, seperti Kopi Gayo, Kopi Toraja dan berbagai kopi di tanah Jawa. Atas kondisi tersebut Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni gencar mempromosikan Kopi Sumsel agar lebih dikenal dan mendunia.
"Produksi kopi di Sumsel sangatlah besar hingga 26,7% dari total produksi kopi di Indonesia. Oleh karena itu, Sumsel harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," kata dia saat menghadiri HUT Kota Pagar Alam, Jumat (21/6/2024).
Baca Juga:
- Mau Nonton, Ini Cara War Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta
- Indonesia vs Malaysia Bersaing Rebutan Investor Asing
- Yuk Buat Puding Coklat Mentega
Ia mengungkapkan sebagai produsen kopi, kita harus bangga.
Meskipun selama ini kopi-kopi yang berasal dari Sumsel tersebut terdiri dari berbagai merek dan nama namun belum dibranding secara khusus, seperti kopi dari daerah-daerah lain. Namun, pemprov telah meluncurkan Kopi Sumsel pada Mei 2024.
Baca Juga:
- Dorong Layanan Komprehensif Penanganan HIV,Yayasan Intan Maharani Selenggarakan Mental Health bagi Paramedis
- Kabar Gembira! Pendaftaran UM-PTKIN Diperpanjang hingga 18 Juni 2024
- Harga Emas Hari Ini jadi Rp1,34 Juta Pergram
Atas dasar itulah, Fatoni berkomitmen mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan produksi serta membuat Kopi Sumsel semakin dicintai. Dia juga menekankan pentingnya penguatan branding dalam setiap pembuatan dan produksi kopi di Sumsel.
"Saya minta setiap kemasan kopi, setiap penjualan kopi dicantumkan Kopi Sumsel baru berikutnya Kopi Robusta Pagaralam, Kopi Lahat, Kopi Muaraenim dan lain sebagainya," ujar Fatoni.
Berbagai upaya juga terus dilakukan Pemprov Sumsel dan Pemkot Pagar Alam untuk meningkatkkan hasil kopi termasuk melalui program sambung pucuk, membagikan bibit serta peningkatan produksi bekerjasama dengan BUMN dan BUMD bahkan instansi vertikal.(ril)