Sabtu, 29 Juni 2024 18:39 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Setelah bekerja, beberapa orang merasa lelah dengan segala drama di kantor, termasuk lingkungan kerja yang tidak kondusif atau toxic. Seringkali, ketika sudah memulai pekerjaan, beberapa orang merasa terjebak dan tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Faktor utama yang menyebabkan perasaan ini adalah lingkungan kerja yang kurang mendukung di tempat kerja mereka.
Dikutip dari cdcbpsdmi.kemenperin.go.id, lingkungan kerja memegang peranan penting bagi karyawan. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Sebaliknya, lingkungan kerja yang toxic dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan berpotensi menurunkan tingkat produktivitas dalam bekerja.
Buat Anda yang sedang dalam posisi tersebut, jangan gegabah untuk mengambil keputusan. Anda harus mempertimbangkan beberapa hal. Dan berikut tips untuk bertahan di lingkungan kerja yang toxic.
Baca juga:
Berikut beberapa tips bertahan di lingkungan kerja yang toxic:
Tips pertama untuk bertahan di lingkungan kerja yang toxic adalah mengingat kembali perjuangan dan tujuan awal Anda bekerja.
Saat merasa lelah dan hampir menyerah karena lingkungan kerja yang kurang baik, cobalah untuk bernostalgia dan mengingat usaha yang Anda lakukan untuk masuk ke perusahaan tersebut. Hal ini bisa menjadi motivasi agar Anda tetap bertahan dan menjalankan semua pekerjaan meskipun lingkungannya toxic.
Pada dasarnya, pekerjaan adalah penunjang kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, menciptakan batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan sangatlah penting.
Dikenal sebagai work life balance, pekerjaan sebaiknya diselesaikan dengan optimal selama jam kerja dan tidak dibawa pulang. Sebaliknya, hindari juga membawa masalah pribadi ke lingkungan kerja.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menciptakan batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga kalian memiliki waktu untuk istirahat dan menyegarkan pikiran.
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat signifikan, terutama jika berada di lingkungan yang toxic. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa tetap fokus dan bekerja secara profesional meskipun lingkungannya kurang baik.
Hal ini akan membentuk mental dan membuat Anda semakin kuat bertahan meskipun menghadapi banyak tekanan dan lingkungan yang buruk. Anda harus percaya, masa-masa sulit seperti ini akan berakhir jika Anda terus bekerja secara profesional.
Perlu dipahami, kepribadian setiap orang berbeda-beda. Dalam hal ini, penting untuk menjaga etika dan kesopanan terhadap semua rekan kerja. Namun, pastikan kalian menemukan satu atau dua orang yang dapat dijadikan panutan dan pendukung untuk membantu mengatasi lingkungan kerja yang toxic.
Tidak selalu bersikap cuek itu buruk. Terkadang ada kondisi mengharuskan untuk melakukannya, terutama saat berada di lingkungan kerja yang kurang baik.
Fokuslah untuk tetap bekerja secara profesional dan menyelesaikan setiap tugas, terlepas dari kondisi lingkungan kerja. Setiap pekerjaan yang Anda lakukan akan dinilai oleh atasan dan membentuk track record Anda. Oleh karena itu, abaikan hal-hal yang tidak penting dan fokuslah pada pekerjaan.
Salah satu cara untuk menyegarkan pikiran setelah bekerja di lingkungan yang kurang kondusif adalah dengan menemukan hobi. Setelah jam kerja usai atau pada hari libur, cobalah untuk mengarahkan perhatian pada kegiatan lain yang dapat membantu menghilangkan rasa jenuh.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri setiap hari sebagai bentuk self reward diri bukanlah hal yang buruk. Justru, Anda perlu istirahat sejenak untuk menjaga kondisi fisik dan mental.
Mulai dari hal-hal sederhana seperti membeli makanan dan minuman favorit, makan siang sendiri, atau pulang tepat waktu setelah jam kerja, sudah merupakan langkah baik untuk diri sendiri.
Selain itu, kegiatan me time seperti memasak, berolahraga, berbelanja, menonton film, atau bermain game di hari libur juga bisa menjadi alternatif untuk mengalihkan fokus dari pekerjaan.
Setelah bekerja seharian, tentu akan merasa Lelah bukan? Tidak ada salahnya mengganti suasana dengan berkumpul dengan orang-orang terpercaya di luar rekan kerja. Ini juga bisa menjadi solusi ketika Anda ingin mencurahkan perasaan, namun merasa tidak nyaman melakukannya di depan rekan kerja.
Ketika berada dalam lingkungan kerja yang kurang baik, kesabaran menjadi kunci penting. Selama belum ditemukan solusi atas kondisi yang dihadapi dan tidak ada pilihan selain bertahan sementara waktu, kesabaran adalah sikap yang harus diterapkan.
Dengan bersabar, Anda akan lebih mampu mengendalikan emosi dan tidak mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan yang tidak bijaksana yang dapat berdampak negatif pada dirimu. Selain itu, kesabaran juga membantu menjaga pikiran tetap jernih dalam menghadapi segala situasi dan pekerjaan.
Untuk bertahan di lingkungan yang toxic, Anda harus menerapkan pola pikir positif, karena ini akan berdampak baik pada diri Anda dan meningkatkan indikator keselamatan kerja.
Apa pun yang terjadi di sekitar sebenarnya tidak akan banyak berpengaruh, asalkan Anda memiliki kesadaran dan pengendalian diri yang baik dalam merespon segala bentuk perilaku dan situasi di lingkungan kerja yang toxic.
Cara lain untuk menghadapi lingkungan kerja yang toxic adalah dengan merencanakan waktu resign yang tepat. Pastikan untuk tidak keluar ketika sedang mendapatkan banyak tugas, karena hal ini dapat membuat Anda terlihat tidak profesional. Tips ini bisa menjadi solusi terakhir jika Anda sudah tidak tahan lagi dan ingin keluar dari lingkungan tersebut.
Itu dia beberapa tips untuk bertahan di tempat kerja yang toxic. Semoga membantu.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 29 Jun 2024