Sabtu, 06 April 2024 18:52 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Diet adalah salah satu topik yang selalu hangat diperbincangkan, terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Namun, seringkali kita mendengar kisah-kisah tentang kegagalan diet yang tak kunjung berujung. Apa sebenarnya yang membuat banyak diet gagal?
Banyak orang dihadapkan pada tantangan besar dalam menurunkan berat badan mereka. Setiap hari, orang-orang memulai diet baru dengan harapan bisa menjadi lebih sehat atau muat saat memakai pakaian idaman.
Hal ini akhirnya membuat mereka mencoba diet drastis, yang mungkin berhasil untuk sementara. Namun, ketika mereka kembali ke kebiasaan lama, mereka sering kali mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dari sebelumnya. Mengapa pola makan semacam ini seringkali tidak berhasil?
Mengapa Kita Makan?
Orang makan karena berbagai alasan, dan bagi banyak orang, mereka makan bukan hanya ketika mereka lapar. Doktor di bidang psikologi klinis asal Amerika Serikat Robert Castellano M.S, menulis untuk Psychology Today bahwa saat hari-hari libur atau perayaan, orang-orang akan makan terlepas dari apakah mereka lapar atau tidak.
Termasuk juga makan camilan. Banyak orang tidak hanya akan mengambil satu butir popcorn atau satu genggaman kacang campur. Orang akan duduk dan menyantap camilan meskipun mereka tidak lapar, saat merasa bosan atau sedang melakukan kegiatan yang tidak terlalu menghabiskan pikiran.
Camilan adalah bagian besar dari pola makan kita, dan seringkali pilihan camilan kita tidak sehat. Keripik dan coklat adalah beberapa pilihan yang populer, tetapi juga tinggi kalori.
Orang juga sering kali makan berlebihan dengan camilan ini tanpa memperhatikan seberapa banyak yang mereka konsumsi. Pandangan yang membatasi pilihan camilan juga menjadi salah satu alasan mengapa diet sering gagal.
Baca juga:
Mengapa Diet Gagal
Lebih lanjut Castellano juga mengungkapkan alasan mengapa banyak diet yang gagal. Menurutnya, meskipun ada banyak alasan mengapa diet tradisional gagal, salah satunya adalah pembatasan yang terlalu ketat.
Penelitian menunjukkan bahwa orang sering kali gagal dalam diet karena mereka terlalu membatasi diri, sehingga ketika mereka ‘kelepasan’ dan makan sesuatu yang tidak sesuai dengan diet mereka, mereka merasa gagal dan akhirnya menyerah sepenuhnya pada diet mereka.
Belum lagi kesulitan yang harus mereka temui ketika memutuskan untuk makan bersama teman-teman di restoran. Ketika seseorang dilarang makan makanan tertentu seperti roti atau nasi, mereka mungkin kesulitan menemukan alternatif lain. Situasi ini yang akhirnya membuat frustasi dan akhirnya menggagalkan diet.
Solusi Diet ala Psikolog: Mindful Eating
Baru-baru ini, pendekatan psikologis dalam menurunkan berat badan mulai diperhitungkan. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah mindful eating atau makan berkesadaran yang berfokus pada mengapa dan kapan orang makan daripada jenis makanan apa yang mereka konsumsi.
Dengan mindful eating orang diajak untuk mendengarkan sinyal tubuh mereka. Mereka didorong untuk makan lebih perlahan, dan ketika rasa lapar sudah terpuaskan, mereka akan berhenti makan. Pendekatan ini tidak membatasi jenis makanan tertentu, namun tetap mendorong pemilihan makanan yang sehat.
Jika kita memperhatikan isyarat tubuh kita dan meresponsnya, penurunan berat badan bisa terjadi secara alami.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 06 Apr 2024