kendaraan listrik
Minggu, 28 September 2025 19:22 WIB
Penulis:adminpalembang
Editor:adminpalembang
WongKito.co- Bambu yang selama ini tumbuh liar di Desa Banu Ayu, Sumatera Selatan, kini menjadi fondasi kemandirian ekonomi masyarakat melalui inovasi pengolahan tusuk sate ramah lingkungan.
Inisiatif yang dijalankan Kelompok Tunas Muda ini membuktikan bahwa potensi lokal dapat dioptimalkan menjadi kekuatan ekonomi berkelanjutan.
Program binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui Fuel Terminal Baturaja ini dimotori oleh Noprian, Ketua Kelompok Tunas Muda yang kini dikenal sebagai local hero desa.
Melalui kepemimpinannya, ia berhasil menggerakkan para pemuda untuk mengubah paradigma terhadap sumber daya lokal yang sebelumnya diabaikan. Bambu yang dulu dianggap tanaman liar tanpa nilai ekonomi, kini menjadi penopang utama kehidupan masyarakat.
Baca Juga :
Setiap bagian bambu dimanfaatkan secara optimal, mulai dari diolah menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatif, pupuk organik untuk media tanam, hingga kerajinan bambu bernilai ekonomi, dan salah satunya adalah tusuk sate.
Sejak diluncurkan pada Februari 2025, program ini fokus menghasilkan tusuk sate berkualitas, dengan tetap menerapkan konsep zero waste secara menyeluruh. Pendekatan holistik ini memastikan tidak ada limbah yang terbuang sia-sia dengan produk-produk turunannya.
Dampak program sangat signifikan bagi perekonomian desa. Hingga kini telah tercipta dua unit usaha baru dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 14 orang.
Pendapatan rata-rata keluarga meningkat hingga 30 persen, sementara produksi tusuk sate mencapai 50.000 batang per bulan dengan omzet sekitar Rp10 juta.
Baca Juga :
Berkat capaian ini, Desa Banu Ayu kini dikenal sebagai sentra tusuk sate ramah lingkungan di Sumatera Selatan dengan distribusi hingga wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Noprian, Ketua Kelompok Tunas Muda, menceritakan perjalanan transformasi ini. “Awalnya kami tidak pernah membayangkan bambu yang tumbuh liar di sekitar desa bisa menjadi sumber penghasilan utama. Melalui pendampingan intensif dari Pertamina, kami belajar teknik pengolahan yang tepat dan manajemen usaha yang baik. Kini kami tidak hanya memiliki pekerjaan tetap, tetapi juga kebanggaan karena desa kami memiliki identitas kuat sebagai penghasil produk ramah lingkungan,” ungkapnya.
Salah satu anggota Kelompok Tunas Muda, Niski, turut membagikan pengalamannya. “Sebelum bergabung, saya kesulitan mencari pekerjaan yang stabil. Program ini tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga keterampilan baru yang sangat berharga. Kami belajar bahwa sumber daya di sekitar kita sebenarnya memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik,” katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menegaskan komitmen perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga :
“Kami percaya setiap desa memiliki local hero yang mampu memimpin perubahan. Pertamina hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan, tetapi sebagai mitra yang mendampingi pertumbuhan potensi lokal menjadi inovasi berkelanjutan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, sumber daya sederhana dapat menjadi penggerak ekonomi yang kuat. Dukungan Pertamina mencakup aspek komprehensif, mulai dari penyediaan peralatan modern, pelatihan teknis produksi berkelanjutan, pendampingan manajemen usaha, fasilitasi akses pasar dan distribusi, hingga monitoring dan evaluasi berkala.
Pendekatan ini memastikan keberlanjutan program sekaligus kemandirian masyarakat dalam jangka panjang. Program Desa Banu Ayu juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dimulai dari hal sederhana, namun dengan pendekatan yang tepat mampu menghasilkan dampak transformatif bagi masyarakat.
Ke depan, program ini ditargetkan dapat diperluas untuk melahirkan lebih banyak local hero yang menggerakkan ekonomi desa dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu