Senin, 14 November 2022 07:59 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 76,33% atau dari semula Rp51,28 triliun menjadi Rp90,44 triliun.
Kenaikan pendapatan usaha yang menjanjikan dari sebelumnya Rp2,47 triliun menjadi Rp3,66 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan WTON, untuk pendapatan perusahaan berdasarkan satuan bisnis unit (SBU) untuk tahun berjalan antara lain disumbangkan oleh produk putar yang naik 111% dari Rp992 miliar menjadi Rp2,10 triliun.
Diikuti oleh produk non putar, dari periode sebelumnya sebesar Rp1,17 triliun menjadi Rp1,34 triliun.
Baca juga:
Lalu, pada sektor jasa mengalami kemerosotan yang cukup drastis. Pada September 2021 lalu, WTON berhasil mengantongi Rp154 miliar, tahun 2022 hanya meraup total Rp26 miliar atau turun 82,69%.
Namun, hal itu tak berimbas lebih jauh kepada sektor konstruksi yang tumbuh positif dari Rp156 miliar menjadi Rp192 miliar.
Sementara itu untuk rincian penjualan produk beton berdasarkan wilayah operasi tahun berjalan, semuanya kompak mengalami pertumbuhan.
Di wilayah penjualan I - Sumatera Utara mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari Rp85 miliar menjadi Rp250 miliar. Diikuti oleh penjualan II - Sumatera Selatan Rp157 miliar dan DKI Jakarta yang meraup Rp916 miliar dari semula Rp674 miliar.
Bergeser ke penjualan IV - Kalimantan juga mencatatkan hasil yang memuaskan dari sebelumnya Rp217 miliar menjadi Rp290 miliar dan Jawa Timur untuk wilayah penjualan V yang membukukan Rp897 miliar.
Kendati demikian, di wilayah penjualan VI yaitu Sulawesi Selatan mengalami koreksi dari Rp237 miliar menjadi Rp230 miliar. Adapun untuk divisi Readymix dan Material mengalami pertumbuhan dari Rp337 miliar menjadi Rp360 miliar.
Lalu, untuk entitas anak yang berada di Kepulauan Riau yakni PT Citra Lautan Teduh mengalami pertumbuhan dari sebelumnya Rp107 miliar menjadi Rp240 miliar atau naik 123%.
Disusul oleh PT Wijaya Karya Komponen Beton di Jawa Barat yang menorehkan Rp44 miliar dan PT Wijaya Karya Krakatau Beton di Banten yang mencatatkan Rp58 miliar dari sebelumnya Rp4,3 miliar atau melesat 1.240%.
Kemudian, penjualan produk beton berdasarkan pelanggan kepada pihak berelasi ada pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengalami pertumbuhan dari Rp232 miliar menjadi Rp589 miliar. Disusul oleh PT PLN Rp206 miliar dan PTPP Rp167 miliar.
Sementara itu rincian pendapatan konstruksi berdasarkan wilayah operasi untuk tahun berjalan di wilayah penjualan III - DKI Jakarta.
Baca juga:
Untuk konstruksi pada proyek Pantai Indah Kapuk 2 mengalami penyusutan dari sebelumnya Rp14 miliar menjadi Rp9,48 miliar. Berbanding terbalik dengan proyek Jembatan Sentuk yang melesat jauh dari Rp3,48 miliar menjadi Rp20,05 miliar.
Adapun untuk entitas anak yang ada di Jakarta yakni PT Wijaya Karya Pracetak Gedung stagnan di angka Rp29 miliar dan PT Wijaya Karya Komponen Beton di Jawa Barat yang mengalami penurunan dari sebelumnya Rp20 miliar menjadi Rp14 miliar.
Kemudian, adapun beban pokok pendapatan WTON pada kuartal III-2022 menyentuh angka Rp3,37 triliun dari sebelumnya Rp2,35 triliun. Sehingga menghasilkan laba bruto bagi perusahaan dari semula Rp119 miliar menjadi Rp293 miliar.
Sementara itu, untuk posisi ekuitas perusahaan mengalami kenaikan dari Rp3,44 triliun menjadi Rp3,55 triliun. Lalu, untuk liabilitas WTON mengalami penyusutan dari Rp5,48 triliun menjadi Rp5,32 triliun, disusul oleh aset menjadi Rp8,88 triliun dari sebelumnya Rp8,92 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 14 Nov 2022