Sabtu, 05 Maret 2022 16:57 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Saat ini, COVID-19 varian Omicron tampaknya sedang mendominasi banyak kasus yang terjadi. Tidak hanya itu, sekarang juga sudah ada sub varian baru yaitu Omicron siluman. Pada umumnya, Omicron menyebabkan gejala seperti flu biasa yang dapat hilang dalam beberapa hari. Akan tetapi, Omicron siluman justru dilaporkan mengembangkan tanda-tanda yang berhubungan dengan kondisi usus.
Seperti yang dilansir dari laman Times of India, kasus Omicron siluman sebagian besar justru menyebabkan masalah perut, bukan masalah pernapasan. Hal inilah yang menyebabkan kebingungan dan orang-orang yang tidak melakukan tes COVID-19, sehingga dapat menempatkan orang lain menjadi lebih berisiko untuk terpapar COVID-19. Selain itu, pasien bisa saja mendapatkan hasil tes negatif palsu karena tidak akan ada jejak Omicron siluman ini baik di hidung atau di mulut.
Baca Juga :
Sebetulnya, tidak hanya dalam kasus varian Omicron siluman saja, varian COVID-19 lainnya juga masih bisa menyebabkan masalah pada kesehatan usus. Akan tetapi, satu-satunya perbedaan Omicron siluman dengan varian lainnya yaitu gejala masalah usus ini lebih dominan. Gejala umum lainnya yang terkait usus meliputi:
Menurut peneliti yang tergabung dalam studi ZOE COVID-19, terbukti bahwa virus tersebut masuk ke mulut atau hidung dan mulai berkembang biak di sistem pernapasan atau paru-paru. Dalam beberapa kasus, virus tersebut berpindah ke usus sehingga menyebabkan COVID-19 yang berkepanjangan. Selain itu, virus juga tidak dapat dilacak dalam tes swab dan dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Berdasarkan temuan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas (bukan paru-paru seperti pada varian sebelumnya), sehingga gejala virus varian ini berbeda dengan varian sebelumnya. Sub varian dari Omicron yaitu Omicron siluman juga tidak menyebabkan gejala seperti kehilangan penciuman atau rasa dan sesak napas. Dua tanda awal dari Omicron siluman yaitu pusing dan lelah. Selain gejala tersebut, berikut gejala lain dari Omicron siluman.
Meskipun BA.2 atau Omicron siluman adalah varian dari Omicron, karakteristik virologinya berbeda dari strain induknya. Menurut peneliti, varian Omicron siluman memiliki sekitar 20 mutasi yang berbeda dari strain aslinya. Hal ini membuatnya sulit untuk ditentukan bagaimana virus akan bereaksi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi orang. Gejala jangka panjang dan efektivitas vaksin saat ini masih harus dievaluasi. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan vaksinasi dan mengikuti semua protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari tempat keramaian.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 05 Mar 2022