Setara
Dinas Pendidikan Sumsel Dukung Sriwijaya Forum Care TB-HIV, Edukasi Kespro di SMA/SMK
PALEMBANG, WongKito.co - Upaya memutus rantai penyebaran Human Immunodeficiency Virus atau HIV, merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit, tak henti dilakukan Sriwijaya Forum Care (SFC) TB-HIV Kota Palembang.
Salah satunya melakukan edukasi kesehatan reproduksi (kespro) dengan melibatkan komunitas populasi kunci dan masyarakat luas lainnya. Kali ini, SFC TB-HIV digawangi sebanyak 11 organisasi sipil masyarakat (CSO) mendapat dukung dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (26/9/2024).
Kepada Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Sumsel, Poniyem mengaku sangat mengapresiasi kerja-kerja CSO yang telah mengedukasi dan mendampingi penyintas HIV/AIDS.
"Saya merasa speechless mendengarkan kondisi saat ini, banyak anak-anak yang menjadi penyintas HIV sehingga penting sekali untuk segera menyebarluaskan edukasi kespro secara khusus isu HIV/AIDS di sekolah-sekolah," kata dia ketika menerima audiensi perwakilan SFC TB-HIV.
Baca Juga:
- Intip Yuk Resep Roti Isi Keju
- IHSG Diprediksi Mampu Tembus 8.000 di Tahun Ini
- Sumsel dan Lubuk Linggau Raih Penghargaan pada Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah 2024
Ia mengungkapkan pihaknya mendukung edukasi kespro HIV/AIDS dengan datang ke sekolah-sekolah secara masif.
"Silakan membuat surat resmi, agar pelaksanaan edukasi HIV/AIDS bisa dilakukan segera dan menyasar pelajar SMA/SMK se-Sumsel serta guru-guru," ujar dia.
Dia mengusulkan untuk melaksanakan edukasi kespro disaat upacara bendera hari Senin, karena biasanya semua siswa/siswi dan guru mengikuti upacara tersebut sehingga dengan waktu sekiar 15 menit sampai 20 menit bisa efektif.
Namun, penyelenggaraan edukasi untuk para guru, terutama guru agama juga penting untuk dilakukan pertemuan khusus agar sosialisasi pencegahan HIV/AIDS bisa berlangsung optimal, kata dia.
Sementara Aliyul Hidayat dari Yayasan Intan Maharani mengungkapkan edukasi kespro ke sekolah-sekolah menjadi hal mendesak saat ini, mengingat penularan HIV di kalangan pelajar kini semakin cepat dan memprihatinkan.
"Banyak faktor yang menjadi penyebab penularan HIV semakin beragam, mulai akses aplikasi yang bebas dan juga belum teredukasinya generasi muda di tengah transformasi kesehatan dan transformasi informasi yang sulit dibendung saat ini," kata dia.
Dia menambahkan saat ini bersama belasan anggota SFC TB-HIV diantaranya, Yayasan Intan Maharani, Sriwijaya Plus, Dompet Dhuafa dan media siber WongKito.co terus berkolaborasi untuk melakukan edukasi dan advokasi kesehatan bagi penyintas HIV.
Baca Juga:
- Kerap Kali dapat Stigma, YIM-Dhompet Duafa Latih Komunitas Pemulasaran Jenazah
- Resmi Dilantik, Inilah Nama-Nama Pengurus AMSI Sumsel Periode 2024-2028
- Cek inilah 10 Peraih Penghargaan AMSI Sumsel Award 2024
Karena itu, dukungan dari pemerintah salah satunya dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel ini menjadi bagian penting dari upaya memutus rantai penyebaran HIV, tambah dia.
Sementara itu, data Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kota Palembang pada periode Januari hingga Juni 2024 mencapai 66 orang penyintas.
Penyintas adalah mayoritas berusia 13-18 tahun atau masih dalam usia sekolah SMP dan SMA/SMK.(ert)