Karya Peneliti UGM: Nyamuk Wolbachia yang Disebut Mampu Basmi Aedes Aegypti

Karya Peneliti UGM: Nyamuk Wolbachia yang Disebut Mampu Atasi DBD (pixabay)

JAKARTA -  Program pencegahan demam berdarah (DBD) menjadi salah satu konsentrasi pemerintah, diantaranya melalui teknologi Wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Metode ini diketahui dapat melumpuhkan virus dengue yang ada pada nyamuk Aedes aegypti sehingga dapat mencegah penularan kasus DBD.

Setelah diterapkan di sejumlah daerah di Jawa tengah dan Yogyakarta, implementasi Wolbachia ini akan dilakukan di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT karena angka kesakitannya paling tinggi dan kepadatan penduduknya paling banyak. Pada September 2023 tercatat 187 kasus DBD dengan 2 kematian di Kota Kupang. Tahun 2022 jumlah kasus DBD dilaporkan sebanyak 445 kasus. DBD masih menjadi masalah kesehatan setiap tahunnya dikarenakan jumlah kasus yang besar dengan angka kematian yang tinggi.

Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami di serangga terutama nyamuk. Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue yang ada pada nyamuk Aedes aegypti sehingga tidak akan menular ke manusia. 

Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta membuktikan bahwa teknologi ini mampu menurunkan 77% angka kejadian kasus Dengue dan mengurangi risiko masuk ke rumah sakit sebesar 86 persen.

Baca Juga:

Jika Aedes aegypti jantan dengan wolbachia kawin dengan Aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

Dalam metode ini, bakteri Wolbachia dimasukkan ke telur nyamuk Aedes aegypti agar tidak menularkan virus dengue. Langkah selanjutnya untuk penanganan DBD Kemenkes akan menyebarkan ember berisi telur nyamuk yang sudah ada bakteri Wolbachia ke warga setempat di Kota Kupang.

Pemeliharaan telur nyamuk dilakukan oleh warga selama dua minggu hingga menetas. Selain telur nyamuk, warga juga akan dibagikan pakannya. Telur-telur nyamuk Wolbachia itu didistribusikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang diternakan oleh program studi Entomologi, Fakultas Biologi.

Kebutuhan per minggu khususnya untuk Kecamatan Oebobo sebanyak 700 ribu telur. Kemudian untuk Kota Kupang keseluruhan tiap minggu butuh 2,6 juta telur nyamuk Wolbachia. Diharapkan dalam satu tahun jumlah populasi nyamuk berwolbachia sudah sampai 80% dari populasi nyamuk aedes aegypti.

Virus dengue penyebab DBD yang termasuk dalam kelompok arthropod borne virus (arbovirus) itu, terdiri atas empat serotype virus. Yakni, DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia, serotype paling mendominasi merupakan DEN-3 yang berkaitan dengan kasus demam berdarah berat dan paling luas distribusinya.

Itu tadi penjelasan mengenai nyamuk wolbachia yang diklaim dapat mengatasi penyakit DBD.

Tags DBDNyamuk WolbachiaBagikan

Related Stories