Kolaborasi Lintas Sektor, Sajikan Data Kesehatan Terbaru Lingkar Tambang Lahat

. (ist)

PALEMBANG, WongKito.co – Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di kawasan lingkar tambang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan mendapat angin segar, dengan disajikannya data terbaru Profil Kesehatan Kabupaten Lahat 2024. Tidak hanya menjadi laporan kondisi kesehatan, dokumen yang digagas Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) ini juga membuka peluang inovasi sistem data terpadu yang menghubungkan sektor kesehatan dan lingkungan.

Profil kesehatan yang disusun selama empat bulan, Juni-September 2025 oleh tim FKM Unsri bersama Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, puskesmas, pemerintah desa, dan organisasi masyarakat ini memetakan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah tambang. Data mencakup kualitas air dan udara, penyakit berbasis lingkungan, kesehatan ibu dan anak, gizi, serta sanitasi.

Baca Juga:



Hasil pemetaan yang diseminasikan, pada Jumat (26/9/2025) menunjukkan kondisi yang beragam di 35 puskesmas. Meski kepatuhan cuci tangan pakai sabun mencapai 100% dari 135.297 keluarga (KK), tantangan besar masih terlihat pada pengelolaan sampah dan air limbah. Hanya 47,1% KK (63.768 KK) yang mengelola sampah rumah tangga dengan benar, dengan capaian terendah di Puskesmas Bungamas (15,9%) dan Merapi II (38,5%). Sementara itu, pengelolaan air limbah domestik masih bervariasi antara 21,1% hingga 41,8%, dengan Puskesmas Prumnas mencatat angka terendah (21,1%).

"Kami berharap hasil pemetaan kesehatan ini tidak berhenti pada laporan tahunan, melainkan menjadi pijakan untuk aksi nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah lingkar tambang," ujar salah satu perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.

Jerri Agustan, dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat menambahkan pihaknya mengapresiasi atas kerja keras dari FKM Unsri.

"Kami sangat senang sekali dan menyambut baik profil ini yang tentunya akan menjadi alat pengambil keputusan bagi stakeholder di Kabupaten Lahat," kata dia.

Wakil Rektor III Unsri, Prof. Dr. dr. Radiyati Umi Partan, SpPD-KR, M.Kes., menegaskan perlunya sinergi berkelanjutan antara pemerintah, perusahaan, akademisi, dan masyarakat. Profil ini juga sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada pilar kehidupan sehat, akses air bersih dan sanitasi, serta kemitraan.

Baca Juga:

Ke depan, diharapkan terus pemerintah daerah, perusahaan, dan tenaga kesehatan bisa sepakat merancang strategi terintegrasi berbasis kolaborasi.

Fokusnya bukan pada saling menyalahkan, melainkan membangun solusi bersama melalui kombinasi sistem pelaporan kesehatan, data lingkungan real time, dan investasi program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan berbasis data.

Dengan sinergi ini, Kabupaten Lahat diharapkan tidak hanya memiliki potret kesehatan yang komprehensif, tetapi juga sistem pemantauan yang mampu melindungi masyarakat lingkar tambang dari risiko kesehatan jangka Panjang, tambah Najmah, dosen FKM yang menjadi pengarah penyusunan profil Kesehatan masyarakat lingkar tambang.(Mg/Ridho)

 


Related Stories