Menanam Kesadaran Sejak Dini, Dari Tangan Kecil untuk Bumi yang Besar: Cerita Seru Sanitary Camp Hari Kedua di Desa Muara Maung

Menanam Kesadaran Sejak Dini, Dari Tangan Kecil untuk Bumi yang Besar: Cerita Seru Sanitary Camp Hari Kedua di Desa Muara Maung (ist)

Oleh: Revanny Niken Putri, Faradilla Putri Utami, Callysta Putri, Siti Azzahra, Miftah Syafira Arindya*

Sanitary Camp berlanjut pada hari kedua, Kamis (17/7/2025), di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Berbeda dari hari sebelumnya, kegiatan hari kedua mengusung tema keterkaitan antara lingkungan dan kesehatan, yang difokuskan kepada anak-anak dan didampingi oleh warga dan local volunteers.

Pada hari kedua merupakan kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat yang didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi untuk mendukung perilaku Dikti Saintek Berdampak dan Unsri berdampak.

Kegiatan dibuka dengan sesi dokumentasi dan penyerahan pohon secara simbolis oleh Jerri Agustan, S.K.M., M.Si, perwakilan dari Dinas Kesehatan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat. Selanjutnya, anak-anak mengikuti sesi edukasi interaktif dari tim Dinas Lingkungan Hidup yang menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta dampak pencemaran terhadap Kesehatan sebuah langkah edukatif yang sejalan dengan SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas).

Baca Juga:

Setelah sesi pembukaan, anak-anak dikumpulkan dalam satu kelompok besar untuk mengikuti sesi edukasi bersama. Materi pembuka diberikan oleh tim Dinas Lingkungan Hidup yang menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak pencemaran terhadap kesehatan.

Peserta belajar bagaimana polusi udara, air, dan tanah dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti batuk, iritasi kulit, hingga perubahan perilaku emosional.

Kemudian, sesi English Time digelar sebagai pengingat materi sebelumnya. Anak-anak tampak antusias mengulang kembali kosakata yang telah dipelajari sambil bermain dalam kelompok kecil.

Tidak hanya belajar dan bermain di dalam ruangan, kegiatan hari itu juga dirancang agar anak anak terlibat langsung dengan alam sekitar. Mereka diberi tugas menghias pot atau botol plastik bekas yang telah dibawa dari rumah. Dengan beragam warna dan stiker, pot tersebut akan disulap menjadi media tanam mungil.

Setiap anak lalu menanam benih di pot mereka sendiri, sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

"Ketika anak-anak mulai menyadari bahwa sampah plastik bisa jadi pot bunga yang cantik, disitulah perubahan kecil mulai tumbuh." ujar Siti Azzahra selaku Executive Leader for Social Media Sanitary Camp.

Baca Juga:

Puncak kegiatan ditandai dengan Outdoor Activity berupa penanaman pohon yang melibatkan local volunteers bersama anak-anak dan perangkat desa yaitu bapak Dian Chandra SE. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menanamkan kecintaan terhadap alam dan menjaga keseimbangan lingkungan sejak dini.

Menjelang pukul 16.00 WIB, kegiatan ditutup dengan pengumuman agenda hari berikutnya. Kemudian, seluruh peserta, warga, dan volunteers berkumpul untuk sesi dokumentasi. Dengan penuh semangat, mereka kembali menyuarakan yel-yel “Gerakan Sehat Lingkar Tambang” yang telah menjadi semboyan bersama selama program berlangsung.

*Mahasiswa FKM Unsri


Related Stories