OJK:Perbankan Indonesia menuju Metaverse, Berikut ini Penjelasan

Metaverse perbankan (ojk)

PALEMBANG, WongKito.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan saat ini lembaga keuangan atau perbankan di Indonesia harus bersiap menuju metaverse.

Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony, mengungkapkan tidak bisa dihindari implementasi metaverse akan terjadi di sektor perbankan.

Dimana nantinya, bank-bank tidak lagi  membuka kantor cabang secara konvensional tetapi virtual, kata dia  saat menjadi pemateri secara virtual pada Banking Editor Masterclass (BEM) Batch 3, Selasa (15/2/2022).

Menurut dia metaverse  menjanjikan dunia digital 3D yang sangat realistis memudahakan transaksi membeli dan menjual barang dan jasa menandatangani dan menegakkan kontrak, merekrut dan melatih bakat, dan berinteraksi dengan pelanggan dan komunitas.

Baca Juga:

Begitu juga nantinya jika diaplikasikan dalam ekosistem perbankan maka nasabah akan sangat dimudahkan dengan dunia metaverse, tambah dia.

Kekinian, OJK juga telah bersiap bertransformasi menjadi metaverse dimana terdapat sembilan mega  tren untuk membentuk metaverse.

Sembilan tren pembentuk metaverse tersebut adalah:

1. Semakin banyak anggapan dunia maya sama dengan nyatanya duni fisik.
2. Kecerdasam mesin jadi penggerak dunia metaverse.
3. Simulasi untuk menghasilkan citra secara real-time
4. Semakin banyak platform berbasis open sistem.
5. Integrasi sistem sensorik dan motorik manusia dengan komputer.
6. Evaluasi jaringan internet yang semakin cepat.
7. Semakin banyak walled garden berupa platform/aplikasi yang hanya bisa diakses pada jaringan nirkabel tertentu.
8. Semakin banyak platform development law-code dan no-code.
9. Meningkatnya penggunaaan blockchain.

Tony menjelaskan perbankan pun akan menghadapi empat tahapan menuju dunia metaverse yaitu:
1. Konsumen dan pegawai bank direpresentasikan oleh avatar dalam ruang digital untuk berinteraksi dan berbagi informasi mengenai produk  dan layanan.
2. Berbagai bank tergabung dalam "Banking Metaverse" dibandingkan membangun metaverse sendiri dan konsumen cukup mengunjungi "Banking Metaverse" dan memilih bank yang dituju.

3. Bank menyediakan fasilitas untuk transaksi virtual menggunakan aset berbasis cryptocurrency, seperti pinjaman dalam wujud "metaverse cryptocurrency dan konsumen dapat mengonversi mata uang fiat menjadi metaverse's cryptocurrency.

4. Decentralized Finance; demokratisasi data memungkinkan konsumen memagang datanya sendiri dan membagikan kepada pihak yang dikehendaki dan perlu dukungan regulasi, sistem keamanan informasi yang handal dan kolaborasi dengan trech giant.

Saat ini, Tony menjelaskan berbagai bank di dunia mulai memasuki tren metaverse.

Diantaranya adalah Hana Bank, Bang of America, NH Nonghyup dan Mecr bank.(ert)


Related Stories