Ekonomi dan UMKM
91 Persen Nasabah BCA Menggunakan Mobile Banking
Jakarta, Wongkito.co – Hampir 91 persen transaksi nasabah Bank Central Asia (BCA), menggunakan digital atau layanan mobile banking.
Hal itu diungkapkan Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA. Meskipun begitu, BCA tetap mengusung konsep bank hybrid yang mampu melayani nasabah melalui berbagai saluran. Sabtu, 2 Desember 2023.
Ia mengatakan, dalam posisi sebagai bank hybrid, BCA mempermudah akses pelanggan baik melalui cabang, mobile banking, atau layanan internet.
“Jika nasabah ingin bertanya atau membutuhkan bantuan, mereka dapat menghubungi melalui layanan haloBCA tanpa perlu ke kantor cabang," ungkap Vera dalam public expose BCA yang ditayangkan secara virtual beberapa hari lalu.
Baca juga
- PGNCOM-APJII Kerja Sama Sumatera Internet Exchange
- Tidak Hanya Gua, Pacitan Juga Mempunyai Pantai Yang Menarik
- Simak inilah, 7 Ide Wirausaha untuk Gen Z dan Milenial dengan Modal Terbatas
Vera menyoroti fenomena bank digital yang saat ini berkembang namun memiliki pangsa pasar terbatas, terutama dalam melayani segmen ritel dan generasi muda.
Sebagai bank hybrid, BCA tetap konsisten dalam melayani semua segmen di Indonesia, termasuk korporasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Vera menyampaikan bahwa kompetisi di segmen bank yang fokus memberikan pelayanan melalui medium digital akan semakin ketat.
Tantangan semakin meningkat dengan bank konvensional yang mulai mengoptimalkan layanan digital mereka. Vera engungkapkan bahwa salah satu tantangan utama bagi bank digital saat ini adalah bagaimana mereka dapat bersaing dengan bank hybrid yang memiliki ekosistem yang lebih luas dan kemampuan pelayanan melalui berbagai saluran.
Baca juga
- Konferensi ICIR: Jangan Mudah Terjebak Ujaran Kebencian
- Kemen PPPA Dorong Pemerintah Daerah Sediakan Ruang Bermain Anak
- Keseruan Kampung Pandai Besutan Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsri
Lim menyoroti fakta bahwa hampir semua bank, termasuk bank digital, kini telah memiliki aplikasi mobile banking dan memungkinkan pembukaan rekening secara online.
Namun, ia menekankan bahwa karena pangsa pasar bank digital tidak sebesar bank hybrid, kemampuan pelayanannya cenderung terbatas pada segmen tertentu, khususnya segmen ritel dan anak-anak muda.
Vera menilai bahwa bank digital perlu mencari strategi inovatif untuk bersaing dengan bank yang memiliki beragam saluran layanan.
Hal ini diperlukan agar bank digital dapat menarik nasabah untuk bertransaksi dan mendapatkan kredit dari lembaga tersebut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 01 Dec 2023