Ekonomi dan UMKM
"Aerostreet" Sepatu Produk Lokal yang Lagi Tren
Jakarta, Wongkito.co - Sepatu produk lokal merk Aerostreet selalu diburu oleh konsumen, disamping harganya pas di kantong juga desainya yang kekinian.
Brand lokal ini kerap kehabisan produk, karena selalu diburu oleh konsumen. Sepatu Aerostreet produk lokal yang kini lagi tren di kalangan anak muda Indonesia. Senin, 9 Oktober 2023.
Aerostreet juga tak jarang berkolaborasi dengan tokoh-tokoh terkenal untuk desain sepatunya seperti Endak Soekamti, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga tokoh anime Jepang legendaris Crayon Shinchan dan tokoh komik lokal terkenal, Tahilalats.
Bisa sebesar sekarang, ada satu sosok yang merintis Aerostreet dari nol yaitu Aditya Caesarico atau kerap disapa Rico.
Berikut ini TrenAsia.com merangkum kisah sukses Aditya Caesarico membesarkan Aerostreet hingga bisa sesukses sekarang.
Kegemaran Rico untuk berbisnis telah tumbuh sejak usianya masih belia. Ayah Rico adalah seorang pegawai pabrik di perusahaan percetakan buku. Sejak kecil, Rico sudah membantu sang ayah untuk berjualan buku-buku yang diproduksi perusahaan tempat kerja sang ayah.
Baca juga
- Simak Inilah Target Dompet Aman 5 Tahun ke Depan
- Akhir Agustus 2023, Penjualan Global Mobil Suzuki Capai 80 Juta Unit
- PT Pulau Subur Tbk Melepas 450 Juta Saham
Minat dan semangat Rico pada dunia bisnis makin berkembang saat dirinya berjualan stiker, kaos, hingga aksesoris motor.
Rico menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA De Britto Jogja. Sejak SMA dirinya sudah pernah berbisnis proyek buku tahunan sekolah periode 2002-2004. Selama setahun dirinya berhasil mengerjakan 68 sekolah dari kota-kota besar seperti Jogjakarta, Jakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya.
Bisnis itu tak dikerjakannya sendirian. Ia mempekerjakan teman-temannya sekolah dan menyewa dua kamar kos untuk difungsikan sebagai kantor. Di kamar kos inilah dirinya dan teman-temannya bekerja mulai dari mendesain buku hingga mengedit foto.
Tak disangka bisnis buku tahunan tersebut cukup menghasilkan dengan omzet hingga ratusan juta. Satu proyek buku tahunan di bandrolnya dengan harga Rp10 juta hingga Rp20 juta.
Tak hanya belajar dari ayahnya, Rico juga mendapat bakat berbisnis dari sang Ibu yang juga pengusaha bidang distribusi untuk sepatu merk AP Boots dan Melly. Ketika usianya menginjak 19 tahun, bisnis ibunya mengalami krisis hingga bangkrut.
Rico akhirnya memutuskan untuk membantu bisnis ibunya. Disinilah keterampilan dan kemampuan berbisnis sepatunya di tempa. Tantangan menyelamatkan bisnis ibunya yang hampir bangkrut membuatnya harus membubarkan bisnis buku tahunan yang telah dirintisnya sejak SMA.
Kerja kerasnya menyelamatkan bisnis sang ibu membuat ia dipercaya untuk mengambil alih perusahaan distributor pada tahun 2006.
Sekitar enam tahun kemudian, Rico berhasil mengembangkan perusahaannya dengan menggarap banyak merek sepatu mulai dari New Era, Ando, ATT, Swallow dan brand lainnya sehingga berhasil menguasai distribusi wilayah se-Jawa. Volume distribusinya pun meningkat dari yang awalnya hanya 1 truk menjadi 20 truk.
Dari sinilah ide untuk membuat produk sepatu sendiri muncul. Sebelum memutuskan nyemplung lebih jauh di dunia bisnis sepatu, Rico sempat melakukan riset ke China dan membeli sebuah mesin untuk memulai pabriknya.
Baca juga
- Cegah Misinformasi Produk Tembakau Alternatif, Asosiasi Minta Pemerintah Optimalkan Sosialisasi dan Edukasi
- Promo Octofest Istana Bangunan Palembang Tambahan Diskon 10 Persen Semua Barang
- Ratu Dewa Siapkan Rumah Dinas Walikota jadi Rumah Rakyat, Simak Yuk Sejarah Kawasan Heritage Talang Semut
Dua tahun berjibaku dengan naik turunnya dunia bisnis, pada 2013 Aerostreet resmi lahir di bawah perusahaan PT Adco Pakis Mas. Di tahun pertama berdiri, pabrik bisa memproduksi dengan kapasitas 800-1.000 pasang per hari. Pekerjaan ini digarap dengan jumlah tenaga kerja 30-40 orang.
Produksi yang awalnya masih berfokus pada sepatu sekolah, mulai merambah ke sepatu fesyen pada 2019. Langkah yang tepat diambil Rico dengan mempromosikan produknya di sosial media.
Sosial media yang semakin digandrungi karena kala itu tengah pandemi, membuat Aerostreet semakin dikenal dan mendapatkan tempat di hati penikmatnya.
Saat ini Aerostreet diperkirakan telah mempekerjakan 3 ribu orang karyawan serta memiliki pabrik dengan luas lebih dari 1 hektar.
Kesuksesannya di salah satu e-commerce Indonesia membuat Aerostreet memiliki peluang tembus go internasional dan berkancah di pasar global.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 09 Oct 2023