Ragam
Antam Targetkan Tahun 2022 Penjualan Bijih Nikel Naik 31%
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten pelat merah anggota holding pertambangan MIND ID menargetkan penjualan bijih nikel pada tahun 2022 mencapai 10,05 juta wmt, tumbuh 31% dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2021 sebesar 7,64 juta wmt.
Sekretaris Perusahaan Antam, Faisal Alkadrie menyatakan peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
"Selain optimalisasi dalam aspek produksi dan penjualan, perusahaan berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat terutama terkait dengan beban-beban yang dapat ditangguhkan," kata Faisal dalam website resmi, dikutip Sabtu, 4 Juni 2022.
Baca Juga :
- Presiden Jokowi Saksikan Langsung Ajang Balap Mobil Listrik Formula E
- Keberangkatan Perdana, Garuda Indonesia Mulai Antarkan 1.506 Jemaah Haji Ke Madinah
- Mengkonsumsi Telur Secara Rutin Ternyata Bagus Bagi Kesehatan Jantung
Sejalan dengan target penjualan yang naik, total produksi bijih nikel juga ditargetkan mencapai 12,10 juta wet metric ton (wmt) pada 2022, tumbuh 10% dari capaian produksi bijih nikel tahun 2021 sebesar 11,01 juta wmt.
Selain bijih nikel, produk lain juga terus digenjok. Feronikel misalnya, volume produksi dan penjualan nya di tahun 2022 ditargetkan sekitar 24-25 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi).
Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang tinggi serta mengedepankan kesetabilan dan keamanan operasi pabrik.
Sementara untuk logam emas, seiring dengan dimulainya fase pasca tambang pada tambang emas Cibaliung, yang dikelola oleh entitas Anak Usaha, PT Cibaliung Sumberdaya pada tahun 2022, Perusahaan menargetkan produksi emas konsolidasian tahun 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor.
Sedangkan terkait target penjualan emas pada tahun 2022 ditargetkan berada pada tingkat yang optimal sebesar 28.011 kg (900.574 troy oz) dengan memprioritaskan perluasan basis pelanggan di dalam negeri. Pada tahun 2022, target produksi logam perak direncanakan sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz) dengan target penjualan mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz).
Untuk komoditas bijih bauksit, pada tahun 2022, Antam menargetkan volume produksi sebesar 1,80 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga. Target produksi ini tumbuh sekitar 8% dibandingkan volume produksi 2021 sebesar 1,67 juta wmt.
Terkait penjualan bijih bauksit tahun 2022, Perusahaan menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,44 juta wmt, cenderung stabil dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 sebesar 1,42 juta wmt. Terkait dengan produk Chemical Grade Alumina (CGA), Perusahaan melalui Entitas Anak, PT Indonesia Chemical Alumina, menargetkan tingkat produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 126 ribu ton alumina.
Seperti diketahui, pada kuartal I-2022 lalu perusahaan membukukan pertumbuhan pendapatan 5,82% menjadi Rp9,76 triliun dari periode sebelumnya Rp9,21 triliun.
Penjualan perseroan paling tinggi disumbang dari segmen penjualan emas sebesar Rp5,88 triliun, kemudian feronikel Rp1,85 triliun dan bijih nikel Rp1,62 triliun, namun secara persentase bijih nikel merupakan segmen dengan pertumbuhan paling besar yakni 70,86%, kemudian feronikel 51,02% lalu emas 10,71%.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 04 Jun 2022