Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi, Walikota Ajak Warga Siaga

Permukiman dan Jalan Seroja di Kota Palembang banjir pada, Sabtu (25/12/2021) (Tangkapan layar/instagram)

PALEMBANG, WongKito.co - Guna mengantisipasi dampak terburuk dari bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh perubahan iklim, seperti banjir, Walikota Palembang, Harnojoyo mengajak masyarakat untuk bersiaga.   
 

"Kami mengajak semua masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan siap siaga dalam menghadapi bencana yang akan terjadi, seperti banjir akhir pekan lalu," kata dia, saat melakukan apel kesiapsiagaan bersama seluruh dinas, instansi, muspida dan masyarakat, Selasa (28/12/2021).

Menurut dia, Palembang berada di topografi yang rentan  terjadinya genangan air dan banjir. Karena berada di tepi Sungai Musi dan sembilan anak sungai.

Baca Juga:

Selain itu, Palembang juga merupakan wilayah yang memiliki kawasan rawa cukup luas, tambah dia.

Secara umum, dia menjelaskan 49 persen wilayah merupakan dataran normal kering, dan 36 persen selalu tergenang alias kawasan rawa.

Lalu, 15 persen wilayah kota pempek termasuk dalam kategori pasang surat atau tergenang saat pasang air sungai, tetapi saat tidak  terjadi pasang tidak ada genangan meskipun hujan, ujar dia.

Namun, Harnojoyo menyebutkan banjir yang terjadi, Sabtu (25/12/2021) termasuk terparah sepanjang waktu karena hampir semua kawasan permukiman dan jalan tergenang.

"Ada wilayah yang selama sekali tidak pernah tergenang, pekan lalu justru banjir," jelas dia.

Hal itu, tambah dia berkaitan dengan siklus curah hujan yang dipengaharuhi oleh La Nina, sehingga curah hujan pun sangat tinggi lebih dari 159 milimeter pada hari itu.

Sebelumnya, BMKG mengungkapkan kalau curah hujan pada Sabtu (25/12/2021) merupakan tertinggi sepanjang 31 tahun ini.

Tingginya, curah hujan tersebut menyebabkan bencana hidrometeorologi, banjir di Palembang. BMKG memperkirakan curah hujan tinggi dan potensi bencana masih akan terjadi sampai sepekan ke depan.(ert)

Editor: Nila Ertina

Related Stories