Ragam
Apa itu Aneurisma? Penyebab Dokter Sekaligus Influencer Azmi Fadhlih Mendadak Meninggal
JAKARTA - Dunia maya ramai membahas meninggalnya, dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus influencer, Azmi Fadhlih.
Diinformasikan dokter Azmi meninggal dunia di usia 35 tahun di Bali pada Senin (16/12/2024) dini hari, tepatnya pukul 02.00 WIB.
Kabar duka ini disampaikan oleh Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad melalui akun Instagram resminya, @rspindad.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Segenap Komisaris, Direksi & Karyawan PT Pindad Medika Utama mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya dr. Azmi Fadhlih, SpDV (Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RSU Pindad). Semoga Allah SWT memberikan tempat yang indah bagi beliau di sisi-Nya. Aamiin," tulis akun tersebut.
Baca Juga:
- XL Axiata Dorong Siswa Ikut Peduli Pariwisata Belitung, Salurkan GDK ke 200 Lembaga Pendidikan di Indonesia
- Ayo Rayakan Malam Pergantian Tahun di The Alts Hotel, Tawarkan Hiburan Ekslusif hingga Menu Spesial, Cek Harga Paketnya
- Yuk Buat Ayam Kecap (Soy Sauce Chicken)
Melansir kompas.com Azmi meninggal dunia disebabkan oleh pecah pembuluh darah di otak atau aneurisma.
Kondisi tersebut diungkapka kakak ipar Azmi, Lury Alex Noerdin, yang sempat berkomentar di unggahan RSU Pindad tersebut.
"Terima kasih untuk doa-doanya. Almarhum mendadak meninggal setelah mengeluh sakit kepala hebat. Mewakili keluarga, saya ucapkan terima kasih untuk doa dan atensinya," tulis Lury dengan akun @luryalexnoerdin.
"Pecah pembuluh darah di otak atau aneurisma," ujar Lury lagi.
Aneurisma
Melansir laman yankes.kemkes.go.id, aneurisma adalah kondisi di mana terjadi penggelembungan pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu.
Aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain aneurisma pada pembuluh darah aorta pars abdominal.
Jika aneurisma pada otak pecah, hal tersebut bisa menyebabkan hal yang lebih buruk, seperti kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan kematian.
Ada 3 (tiga) jenis aneurisma otak yaitu : berry (sakular), fusiform, mikotik berry aneurisma adalah tipe yang paling umum dijumpai, lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Ukurannya dapat berkisar dari beberapa milimeter hingga lebih dari 2 (dua) sentimeter. Riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma.
Kondisi yang mencederai atau melemahkan dinding pembuluh darah, termasuk arteriosklerosis, trauma atau infeksi, juga dapat menyebabkan aneurisma otak. Faktor risiko lainnya termasuk penyakit ginjal polikistik, penyempitan aorta dan endokarditis.
Jika terjadi ruptur aneurisma akan menyebabkan terjadi subarachnoid hemorrhage (SAH). SAH adalah perdarahan di rongga subarachnoid.
Baca Juga:
- Minta Pembuatan Bronjong, Anggota DPRD Sumsel Dapil V Reses Tampung Aspirasi Masyarakat OKU
- Cek16 Daftar Promo Makanan Minuman 12.12 Desember 2024
- Reses Anggota DPRD Sumsel Tahap I tahun 2024 Dapil IX, SMA/SMK di Muba Butuh Peningkatan Fasilitas
Seperti jenis aneurisma lainnya, aneurisma otak mungkin tidak memiliki gejala apa pun, atau mungkin timbul gejala yang timbul bisa berupa sakit kepala yang parah hingga penurunan kesadaran.
Penyebab
Penyebab melemahnya dinding pembuluh darah di otak ini belum bisa dipastikan.
Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu :
1. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
2. Berusia lebih dari 40 tahun.
3. Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause.
4. Memiliki riwayat cedera kepala.
5. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
6. Menggunakan narkoba, terutama kokain.
7. Memiliki kebiasaan merokok.
8. Memiliki keluarga dengan aneurisma otak.(*)