Ragam
Arab Saudi Lebarkan Investasi ke Sektor Pariwisata
RIYADH - Arab saudi kembali berencana menambah kekayaan. Kali ini, strategi yang dilakukan adalah memperluas investasi di perusahaan perjalanan dan pariwisata lokal.
Pada Rabu, 14 September 2022, Dana Kerajaan Arab Saudi (PIF) mengumumkan investasi sebesar 1,55 miliar riyal atau setara atau setara Rp155 miliar (asumsi kurs Rp100 per riyal). Investasi itu digelontorkan ke Almosafer Travel & Tourism, sedangkan 30% dana investasi diperuntukkan membeli saham korporasi.
Sebagaimana diketahui, PIF, yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, beberapa waktu ini telah mempelajari lebih dalam serta banyak melakukan investasi pada ekuitas.
Baca Juga :
- Kabar Gembira! Pemerintah Kembali Buka Lowongan 530.028 ASN
- Puluhan Juta Orang di Seluruh Dunia Korban Kerja Paksa
- Qatar Habiskan Rp3.256 Triliun, Piala Dunia Termahal Sepanjang Sejarah
Lewat investasi ini, aset kekayaan Arab saudi ditargetkan tembus US$1 triliun atau setara Rp14,9 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS) yang sudah termasuk pendapatan dari minyak pada 2025.
Saat ini, aset dana kekayan Arab Saudi dilaporkan berada pada angka US$620 miliar atau setara Rp9,2 kuadriliun.
Agustus lalu, Arab Saudi lewat PIF menggelontorkan dana segar senilau US$7 miliar atau kisaran Rp104.4 triliun ke sejumlah saham korporasi, termasuk Amazon dan BlackRock.
Aksi itu dilakukan setelah pendapatan minyak melonjak pada kuartal kedua di tengah rencana untuk membeli total US$10 miliar atau kisaran Rp149 triliun saham tahun ini.
Pada bulan Mei, dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi US$1,5 miliar atau Rp22,3 triliun saham di perusahaan investasi Pangeran Alwaleed Bin Talal.
Tambahan informasi, Kerajaan Arab Saudi telah menjadi salah satu penerima manfaat utama dari kenaikan harga pasar energi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. Minyak mentah diketahui telah mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Bulan lalu, raksasa energi yang dikelola negara Saudi Aramco melaporkan laba bersih kuartal kedua melonjak 90% menjadi US$48,4 miliar atau setara Rp722,38 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 14 Sep 2022