Ekonomi dan UMKM
Bandara Soetta Melayani 650 Ribu Penumpang Pada Arus Balik Libur Nataru
Jakarta, Wongkito.co - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah selesai di perkirakan puncak arus balik hari ini, tanggal 2 januari.
Hal itu diungkapkan PT Angkasa Pura (AP) II. Sebanyak 20 bandara AP II diprediksi melayani penumpang pesawat sebanyak 935.000 orang, pada arus balik 1-4 januari 2024. Selasa, 2 Januari 2024.
Adapun di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), jumlah penumpang pada arus balik 1 - 4 Januari 2024 diperkirakan sekitar 615.000 orang. Sementara pada puncak arus balik 2 Januari 2024, penumpang diperkirakan mencapai 165.000 orang.
Direktur Operasi AP II Agus Haryadi memastikan kesiapan personel dan fasilitas dalam melayani penumpang pesawat saat arus balik Nataru ini.
“Arus keberangkatan berjalan lancar, dan saat ini fokus kami adalah melayani masyarakat pada arus balik termasuk di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia dan menerima kedatangan penumpang pesawat dari berbagai kota,” ujar Agus.
Agus Haryadi mengatakan pada arus balik ini, AP II fokus pada sejumlah titik penting pada aspek operasi dan aspek pelayanan.
Titik penting pada aspek operasi adalah alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, ketersediaan moda transportasi publik dan lalu lintas di bandara.
Baca juga
- Sebanyak 6.000 Lebih Kendaraan Menyeberang ke Bakauheni, Dalam 24 Jam
- Konsumsi Pertamax Series dan Dex Series Melonjak di Sumbagsel, Puncak Libur Nataru
- Simak inilah 5 Catatan Akhir Tahun Permampu, Keterwakilan Perempuan pada Pemilu 2024 belum 30 Persen
Agus menuturkan koordinasi dengan maskapai dan perusahaan ground handling terus diperkuat sehingga proses penanganan bagasi mulai dari pesawat hingga ke baggage claim area di terminal penumpang, dan sebaliknya, dapat berjalan baik dan lancar.
“Kelancaran penanganan bagasi membutuhkan kolaborasi seluruh pihak. Alokasi parkir pesawat juga mendukung kelancaran penanganan bagasi.”
Agus menuturkan AP II juga telah berkoordinasi dengan penyedia transportasi publik agar dapat melakukan rotasi dengan baik terhadap armadanya sehingga dapat menyediakan transportasi bagi penumpang pesawat.
Bandara milik AP II juga berkoordinasi dengan para stakeholder serta didukung pihak berwenang dalam memastikan kelancaran lalu lintas di dalam bandara, khususnya pada pintu masuk dan pintu keluar bandara.
Sementara itu, titik penting pada aspek pelayanan adalah manajemen terkait keterlambatan penerbangan, fasilitas publik, serta proses keberangkatan maupun kedatangan.
“Potensi keterlambatan penerbangan atau delay pasti ada, karena beragam faktor. Maskapai dan pengelola bandara akan menjalankan manajemen delay sesuai dengan prosedur dan regulasi,” jelas Agus Haryadi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 02 Jan 2024