Bank Jago (ARTO) Kantongi Laba Bersih Rp28 Miliar Lebih, Nasabah Tumbuh Lebih 100%

Kantor Pusat PT Bank Jago Tbk yang sahamnya dibeli Gojek Indonesia / Dok. Bank Jago

JAKARTA - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengantongi laba bersih periode berjalan Rp28,92 miliar di semester I-2022.

Mengutip laporan keuangan, Jumat, 29 Juli 2022, padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya Bank Jago masih mencatatkan rugi Rp46,78 miliar.

Pertumbuhan positif dan solid Bank Jago terjadi pada sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), penyaluran kredit, dan jumlah nasabah pengguna digital banking.

Baca Juga :

Penerimaan tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3 juta nasabah pada akhir Juni 2022. Jumlah nasabah ini tumbuh lebih dari 100% dalam 6 bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

Meningkatnya jumlah nasabah mendorong dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 253% menjadi Rp6,1 triliun secara year on year (yoy). Secara year to date, DPK tumbuh 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp3,68 triliun.

Lebih rinci, current account savings account (CASA) meningkat 643% secara yoy menjadi Rp3,87 triliun, sedangkan deposito tumbuh 85% menjadi Rp2,23 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63%.

Peningkatan CASA membuat Bank Jago berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp64 miliar pada kuartal II-2022, naik 200% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago tumbuh lebih tinggi, yakni meningkat 340% menjadi Rp705 miliar pada kuartal II-2022. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy.

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% menjadi Rp7,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,17 triliun.

Secara year to date, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp1,89 triliun atau tumbuh 35% ke Rp7,04 triliun. Besaran tersebut dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp5,37 triliun.

Total Aset Bank pada tanggal 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp14,61 triliun dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp12,31 triliun. Tercatat, total aset naik sebesar Rp2,3 triliun atau 19%.

Total Liabilitas dan Dana Syirkah Temporer tercatat sebesar Rp6,34 triliun pada 30 Juni 2022, naik
sebesar Rp2,27 triliun atau 56% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp4,06 triliun.

Bank Jago mencatatkan NIM 10,8% dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 110%, cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fakhri Rezy pada 29 Jul 2022 

Bagikan

Related Stories