Ekonomi dan UMKM
BBNI Pimpin Penguatan Saham Big Banks, Kata Analis Soal IHSG Sesi Pertama Menguat 1,49 Persen
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Rabu, 4 Desember 2024, kembali menunjukkan tajinya dengan penguatan 1,49% ke level 7.303,5. Ini pun melanjutkan perdangangan, di mana indeks composite ditutup melesat. Lalu apa penyebabnya?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjado top gainers saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 dengan penguatan 5,78% ke level Rp915 per saham. Menguntit di posisi kedua dan ketiga, top gainers LQ45 diduduki oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Selain itu, sebagian besar emiten perbankan plat merah juga mencatatkan penguatan pada perdagangan sesi pertama ini. Penguatan tertinggi dicatatkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang melonjak 3,35% hingga mencapai level Rp4.940 per saham.
Baca juga:
- Usai Viral Diolok-Olok, Takdir Baik Sunhaji, Penjual Es Teh Spesialis Pengajian
- Sudah Terbit! Cek inilah Formula UMP dan UMK 2025 Naik 6,5 Persen
- Parlemen Menolak, Darurat Militer Korsel hanya Berlaku 6 Jam, ini Ceritanya
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa IHSG hari ini didorong oleh momentum window dressing. Di penghujung tahun, window dressing menjadi peluang bagi investor untuk mengoleksi saham-saham unggulan, yang mendorong peningkatan aktivitas perdagangan saham.
"Pasar juga mendapat dukungan dari data perdagangan kemarin, yang mencatatkan inflow investor asing sebesar Rp796,99 miliar di pasar reguler," tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu, 4 Desember 2024.
Lebih lanjut, Pilarmas mengutip data dari Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyebutkan bahwa realisasi investasi periode Januari hingga September 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun, atau 76,45% dari target yang dicanangkan Presiden, yaitu Rp1.650 triliun. “Pencapaian ini menunjukkan bahwa para investor masih tertarik berinvestasi di Indonesia,” tambah Pilarmas.
Di sisi lain, Pilarmas mencatat bahwa indeks saham Asia juga menguat, meskipun pasar sempat terkejut dengan pergolakan politik di Korea Selatan, di mana Presiden Yoon Suk Yeol secara tak terduga mengumumkan darurat militer pada Selasa malam untuk mencegah gangguan dari partai oposisi terhadap proses parlementer.
Namun, keputusan tersebut dibatalkan setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang tindakan tersebut. Lantas, untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap ekonomi dan pasar keuangan, Pilarmas menjelaskan bahwa Bank of Korea mengadakan rapat darurat, dan regulator keuangan siap mengalokasikan dana sebesar 10 triliun won untuk menstabilkan pasar kapan saja.
Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, pada Rabu juga berjanji untuk memasukkan likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan jika diperlukan untuk menstabilkannya.
Sementara itu, dari China, meskipun aktivitas sektor jasa mengalami perlambatan, sektor ini masih berada dalam zona ekspansi. Berdasarkan data The Caixin General Services PMI, sektor jasa turun menjadi 51,5 pada November 2024, dibandingkan dengan level tertinggi tiga bulan pada Oktober yang tercatat 52,0.
Angka ini sedikit meleset dari perkiraan pasar sebesar 52,5. Di sisi lain, The Caixin General Composite PMI naik menjadi 52,3 pada November 2024, dari 51,9 pada bulan sebelumnya. "Hasil terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas sektor swasta, dengan sektor manufaktur mengalami kenaikan yang lebih cepat dibandingkan sektor jasa," kata Pilarmas.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 04 Dec 2024