Ekonomi dan UMKM
Beri Subsidi Ongkos Transportasi, Stabilisasi Harga Telur Ayam Jelang Nataru
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan intervensi untuk stabilisasi harga telur ayam yang melambung dengan pemberian subsidi ongkos transportasi dari daerah surplus ke defisit.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah memberikan lampu hijau kepada pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana terhadap biaya transportasi bagi komoditas yang mengalami kenaikan sebesar 5%.
Baca Juga :
- Kisah Alexa, Mulai Berbisnis Diusia Belia Jual Es Coklat Saranghaeyo
- Tumis Tetelan Mercon ala Rudy Choirudin
- Hoax Bus Timnas Brazil Dilempari Telur, ini Faktanya
Nantinya, dengan pemerintah yang menanggung biaya, diharapkan harga telur dapat turun dan tidak semakin melambung. Apabila merujuk pada Harga Acuan Penjualan/Pembelian (HAP) yang telah disepakati dan tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No.5/2022, harga acuan pembelian di tingkat produsen (peternak layer) berada di kisaran Rp22.000 per kg-Rp24.000 per kg, sedangkan harga acuan penjualan di tingkat konsumen Rp27.000 per kg.
Sementara itu, menurut data harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan per hari ini, Selasa (20/12/2022), harga telur ayam di angka Rp31.500 per kg.Sepanjang Desember 2022, harga telur ayam telah naik 4,30% atau setara dengan Rp1.300. SP2KP mencatta bila dibandingkan dengan November 2022 atau month-to-month (mtm), harga telur ayam telah naik 8,62 persen atau Rp2.500.
Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Panji Asmoro pada 21 Dec 2022