BLIZER, UMKM Sepatu yang Kini Catat Kenaikan Penjualan hingga 90 Persen, Simak Cerita Perjalanannya

Ilustrasi sepatu BLIZER. (dok. Shopee)

JAKARTA, WongKito.co - BLIZER, satu nama lokal yang mulai bersinar terang, merek sepatu perempuan yang dibangun oleh anak muda bernama Aditya Permana Hidayat. Brand ini bukan cuma menawarkan desain yang manis dan kekinian, tapi juga menghadirkan inspirasi tentang bagaimana mimpi besar bisa terwujud lewat kerja keras, konsistensi, dan dukungan ekosistem digital.

BLIZER lahir dari bengkel sepatu rumahan milik keluarga Aditya, pada tahun 2023. Siapa sangka, dari yang awalnya hanya bisnis kecil dengan keterbatasan modal dan sumber daya, kini BLIZER berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga puluhan persen—berkat keberaniannya masuk ke dunia digital dan memanfaatkan platform Shopee.

Cerita Aditya memulai perjalanannya di dunia bisnis sepatu tanpa bekal pendidikan bisnis ataupun modal besar. Tapi justru dari lingkungan terdekatlah ia menemukan peluang. Setelah menikah, ia mulai belajar dari sang istri yang sempat merintis brand sepatu rumahan namun sempat vakum. Melihat potensi yang belum tergarap maksimal, Aditya memutuskan untuk menghidupkan kembali usaha itu bersama keluarga dengan nama baru—BLIZER.

Baca Juga:

Di awal perjalanannya, mereka memproduksi sandal mules wanita yang saat itu sedang tren. Sayangnya, penjualan tidak berjalan sesuai harapan. Pasar sepi, dan semangat sempat meredup. Tapi Aditya tidak menyerah. Ia kembali melakukan riset pasar dan menemukan bahwa sepatu heels wanita memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal.

ZER NISA, Produk Andalan yang Meledak di Pasar

Dari hasil riset itulah, Aditya dan tim akhirnya menciptakan ZER NISA, sepatu heels perempuan dengan hak tahu 5 cm dan tali slingback pita. Desainnya yang manis dan kekinian, namun tetap nyaman dipakai, langsung mencuri perhatian pasar.

Produk ini diluncurkan pada November 2024 dan hanya butuh waktu beberapa bulan untuk menunjukkan hasil yang luar biasa. Di awal 2025, penjualannya melonjak drastis hingga Aditya sempat kewalahan memenuhi permintaan.

“Alhamdulillah, produk ZER NISA direspons sangat luar biasa oleh pasar. Banyak yang merasa produk ini benar-benar memahami kebutuhan perempuan Indonesia,” ujar Aditya melalui kisah perjalanan bisnisnya yang dibagikan oleh Shopee, Rabu, 30 Juli 2025. 

Kesuksesan ini bahkan membuat BLIZER menambah jumlah bengkel produksi dari satu menjadi lima unit aktif dan menciptakan puluhan lapangan kerja baru di lingkungannya.

Shopee jadi Titik Balik Kesuksesan

Langkah BLIZER bergabung ke Shopee pada Juli 2024 menjadi titik balik besar dalam perjalanan bisnis mereka. Lewat platform e-commerce tersebut, BLIZER bisa memperluas jangkauan pasarnya secara signifikan.

“Shopee benar-benar membuka akses yang luar biasa. Dari sini, kami bisa menjangkau pelanggan lebih luas dan memasarkan produk dengan cara yang sebelumnya tidak pernah kami bayangkan,” ungkap Aditya.

Bahkan, saat ini 100% penjualan BLIZER berasal dari Shopee. Fitur-fitur interaktif seperti Shopee Live, Shopee Video, hingga kampanye Shopee Pilih Lokal jadi alat penting dalam membangun visibilitas dan kedekatan dengan pelanggan. Dalam tiga bulan terakhir, BLIZER mencatat kenaikan rata-rata pesanan hingga 90%.

Salah satu momen krusial datang saat kampanye Big Ramadan Sale, di mana penjualan BLIZER naik lebih dari 84% dibanding hari biasa. Ini membuktikan bahwa kehadiran Shopee bukan cuma sebagai etalase digital, tapi juga sebagai katalis pertumbuhan UMKM.

Baca Juga: Dari Proyek Kampus ke Pasar Nasional: Kumora Cookies Sukses Berkat Rumah BUMN BRI

Perencanaan Strategis dan Fokus ke Live Shopping

Melihat tren live shopping yang terus berkembang, Aditya bahkan tengah merancang ruangan khusus untuk mendukung sesi Shopee Live. Tujuannya? Meningkatkan durasi dan kualitas interaksi langsung dengan pelanggan agar bisa membangun loyalitas yang lebih kuat.

“Interaksi langsung bisa meningkatkan kepercayaan dan membuat pelanggan merasa dekat. Kami ingin memaksimalkan fitur ini untuk menciptakan komunitas pelanggan yang solid,” ujarnya.

Aditya juga menyadari pentingnya kesiapan stok dalam menghadapi lonjakan permintaan saat kampanye besar. Ke depan, ia dan timnya tengah menyiapkan penambahan kapasitas produksi agar tidak lagi kewalahan saat momen-momen ramai pembeli datang.

Pesan Aditya untuk Generasi Muda: Mulai Aja Dulu, Seriusin Kemudian

Di balik pencapaian BLIZER, Aditya tetap bersikap rendah hati. Ia tidak mengklaim sebagai pebisnis sukses, tapi sebagai anak muda yang sedang belajar dan berusaha keras. Menurutnya, membangun bisnis itu bukan soal instan cuan, tapi tentang konsistensi, pembelajaran, dan membangun kepercayaan.

“Bisnis itu bukan soal cepat untung. Tapi tentang memahami kualitas, harga, stok, dan aliran kas. Semua hal itu harus dipelajari dan dipahami pelan-pelan,” ujarnya.

Untuk generasi muda yang ingin membangun bisnis, Aditya punya pesan yang simpel tapi kuat:

“Mulailah dari hal kecil, tapi kerjakan dengan serius. Jangan malu untuk belajar. Fokuslah pada kualitas, karena dari situlah kepercayaan pelanggan terbentuk.” 

Baca Juga:

Kisah BLIZER menunjukkan bahwa dengan visi yang tepat, strategi yang relevan, dan pemanfaatan teknologi digital, brand lokal bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Shopee menjadi mitra penting dalam pertumbuhan BLIZER, namun fondasi utama tetap datang dari semangat dan konsistensi sang pendiri.

Dari bengkel kecil di rumah hingga memiliki lima bengkel aktif, BLIZER kini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana anak muda Indonesia bisa menciptakan dampak besar lewat keberanian untuk memulai.

Bagi kamu yang lagi ragu buat mulai bisnis, mungkin kisah Aditya bisa jadi titik awal untuk melangkah. Karena siapa tahu, mimpi besar kamu juga bisa jadi kenyataan—asal kamu siap untuk kerja keras, konsisten, dan terus belajar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Idham Nur Indrajaya pada 30 Jul 2025 


Related Stories