BucuKito
BMKG: 11 Wilayah Waspada Banjir Rob Pengaruh Gerhana Bulan Total
JAKARTA, WongKito.co - Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo mengingatkan masyarakat Jakarta untuk mewaspadai adanya potensi terjadinya banjir rob atau banjir akibat air pasang di pesisir Jakarta pada 28 Mei sampai 30 Mei 2021.
Pasalnya, kata Eko, Jakarta masuk dalam 11 lokasi yang berpotensi terjadi banjir rob. Selain Jakarta, wilayah lain yang berpotensi rob yakni Banten (28-30 Mei 2021), Sumatera Utara (26 Mei 2021), Batam (26 Mei 2021), Jawa Tengah (29-31 Mei 2021), Jawa Timur (26-29 Mei 2021), Kalimantan Barat (26 Mei 2021), Nusa Tenggara Timur (26-28 Mei 2021), Sulawesi Utara (26 Mei 2021, Maluku (26 Mei 2021) dan Papua (26 Mei 2021).
"11 wilayah yang BMKG petakan berpotensi terjadi banjir rob yang hari dan jamnya tidak sama di antara wilayah-wilayah yang kami petakan tadi. Ada yang 26 hingga 27 Mei saja, ada yang justru mulai 28 Mei seperti Jakarta Utara dan Banten hingga 30 Mei," sebut Eko dalam keterangan tertulis yang diterima wongkito.co, Rabu (26/5).
Eko menjelaskan, potensi banjir rob berkaitan dengan fenomena gerhana bulan total yang terjadi Rabu (26/5) malam. "Fenomena Super Blood Moon bahwasanya ada fenomena potensi banjir rob atau banjir pesisir terhadap wilayah Indonesia," kata Eko.
Lebih lanjut, Eko menyebut pihaknya melakukan pemantauan BMKG sejak 24 Mei dan dipertajam pada 25 Mei. Yakni terdapat angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer per jam di beberapa perairan Indonesia.
"BMKG sejak 24 Mei kemarin dipertajam lagi tanggal 25 Mei dan hari ini kita pertajam agar masyarakat mewaspai untuk beradaptasi dan memitigasi terhadap ancaman banjir pesisir ini yang hari dan jam nya tidak sama diantara wilayah yang kita petakan tadi," kata Eko.
Gerhana bulan total juga mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut. Dimana, posisi bulan, bumi, dan matahari yang sejajar akan mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi dan menyebabkan banjir rob.
"Dampak dari banjir rob di wilayah pesisir akan berpotensi pada terganggunya transportasi pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat serta bongkar muat di pelabuhan," kata Eko.
Eko juga meminta masyarakat tetap waspada adanya fenomena tersebut. BMKG kata Eko juga telah menyiapkan upaya mitigasi bencana terkait potensi banjir pesisir .
"Agar kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan bagaimana kita melihat lingkungan kita bersama dalam menyiapkan upaya mitigasinya terhadap ancaman banjir pesisir ini," kata Eko.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pengamatan Gerhana Bulan Total 26 mei 2021 di 36 lokasi yang tersebar di wilayah Indonesia. Sebagian besar dalam pemantauan gerhana bulan total menggunakan teleskop yang dipadukan dengan detektor teknologi informasi serta disebarluaskan melalui website BMKG.
Gerhana Bulan Total, kata Sadly, dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah. "Kita tadi sudah melihat berawan dan aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang tanpa menggunakan kacamata khusus bagaimana gerhana sebelumnya seperti Gerhana Matahari ini aman," ucap Sadly. (tri)