KabarKito
Buku Puisi Karya Jemi Batin Tikal: Sejarah Sumatra hingga Jawa dari Tan Bun An sampai Tan Malaka
PALEMBANG, WongKito.co - Karya Jemi Batin Tikal, buku puisi "Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara Tentang Cinta. Menyajikan sejarah masa lampau dari Sumatra hingga Jawa, juga kejadian masa kini.
Jemi menjelaskan puisi-puisi tersebut membentangkan perjalanan perantauan dan persentuhan dengan sejarah, sosial, budaya dari tempatnya berasal juga daerah lain.
Puisi yang menceritakan kisah Tan Bun An, pemuda kaya dari Tiongkok yang jatuh cinta dengan putri Palembang menjadi bagian dari buku tersebut.
Baca Juga:
- Ekonomi Halal Indonesia Miliki Potensi Tingkatkan PDB Rp77,79 Triliun
- Lima Pekerja Kilang Pertamina Plaju Jadi Pembicara di ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE) Bali 2023
- Nezar Patria : STC Semangat Persatuan dan Kebersamaan Membangun Daerah
Puisi bapak bangsa Indonesia Tan Malaka, juga menjadi salah satu puisi yang bersentuhan dengan sejarah, kata dia dalam siaran pers yang diterima, Selasa (29/8/2023).
Ia mengungkapkan kota-kota yang pernah disinggahi, baik secara langsung maupun melalui riset kepustakaan dan audio-video, seperti Payakumbuh, Palembang, Jakarta, dan Yogyakarta tak luput direkam dan tuliskan ke dalam puisi.
Hal itu terangkum di bagian pertama
“Melayat ke Luar”, menuliskan persentuhan penyair selama di perantauan.
Sedangkan sejarah dan kondisi sosial budaya masyarakat Bangka Belitung dituliskan pada bagian kedua “Melayat ke Dalam”.
Pada bagian ini, puisi-puisinya mengangkat pertambangan timah yang memiliki andil besar bagi terbentuknya sejarah di sana.
Timah dalam amatan penyair di satu sisi merupakan anugerah, tetapi di kemudiam hari jadi masalah lingkungan berkepanjangan. Puisi di bagian ini berpijak dari kelindan masa lalu dan masa kini yang diamati serta dialami, ujar dia.
Jemi menambahkan rancangan visual layout dan sampul buku puisi ini dikerjakan oleh Aka Rifai, seorang graphic designer dan illustrator.
"Aka Rifai menawarkan konsep tipografi hasil riset dan eksperimennya. Jika buku puisi di Indonesia umumnya didampingi visual foto atau ilustrasi, maka konsep tipografi temuannya ingin menonjolkan, memaknai, mendalami, dan menggali kekuatan dari kata-kata,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Prakiraan Cuaca Sumsel, 4 Kota Berpotensi Hujan
- Mantap! Raden Fatah dan Y-EPIC Korea Selatan Jalin Kerja Sama
- Seru! Special Event, Voli Inklusi 22 Tim Rebutkan Piala Bergilir HWMKGR dan Pererat Silaturahmi
Puisi-puisi di dalamnya bertitimangsa dari tahun 2017 hingga 2023.
“Para pemesan pertama, secara eksklusif mendapatkan postcard dari salah satu visual yang ada di buku. Rencananya, saya dan Rifai juga akan membuat buku puisi edisi khusus untuk dikoleksi,” ujarnya.
Buku puisi Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara Tentang Cinta, setelah terbit bisa dipesan melalui media sosial penulis Instagram/Facebook @jemibatintikal atau di beberapa reseller toko buku yang bekerjasama dengan penerbit Litani Literasi. (ril)