Cadangan Devisa Indonesia Juni Naik Tipis 0,58 Persen Jadi Rp2.040 Triliun

Nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat, 6 November 2020 berada di level Rp14.380 per dolar AS, menguat 185 bps sebesar 1,27% dibandingkan penutupan kemarin, Kamis, 5 November 2020 di level Rp14.565 per dolar AS. / Foto: Ismail Pohan – Tren Asia

(Foto: Ismail Pohan)

JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia mencapai US$136,4 miliar atau senilai Rp2.043 triliun (asumsi kurs Rp14.985 per dolar AS), naik 0,58% atau sekitar US$800 juta (Rp12 miliar), dibandingkan pada akhir Mei sebesar US$135,6 miliar atau senilai Rp2.031 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 tersebut dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Erwin dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 7 Juli 2022.

Baca Juga :

 

Ditambahkan, Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Nadia Amila pada 07 Jul 2022 

Bagikan

Related Stories