Ragam
Cek 7 Cara Tetap Termotivasi Bekerja Saat Keuangan Sedang Tidak Stabil
JAKARTA – Akan selalu ada hari-hari di mana kamu menikmati pekerjaanmu, dan hari-hari lain di mana semangatmu menurun, itu hal yang wajar.
Saat baru mulai bekerja, biasanya kamu bersemangat menghadapi tantangan baru, berkontribusi untuk tim, dan mengeksplorasi berbagai peluang yang ada. Mungkin kamu menantikan proyek baru, atau merasa antusias mengikuti rapat dan diskusi.
Namun seiring waktu, semangat awal itu bisa memudar. Kamu mungkin mulai kesulitan fokus atau bahkan kehilangan ketertarikan terhadap pekerjaanmu.
Baca juga:
- Komitmen Iklim Indonesia di COP 30 Minim Keadilan Bagi Perempuan
- Pameran Arsip KERTAS: Setara, Merekam Perempuan dalam Ruang Demokrasi
- Simak 9 Cara Menjadi Penulis Freelance Tanpa Pengalaman
Bahkan kondisi keuangan yang tidak stabil bisa berdampak pada kesehatan mental dan menurunkan semangat dalam menjalani hidup. Rutinitas bekerja untuk mencari penghasilan ikut terpengaruh ketika keuangan sedang berantakan.
Akan tetapi kamu tak bisa membiarkan rasa malas itu terjadi. Kamu perlu melawannya agar tetap termotivasi untuk bekerja dan terus memperoleh penghasilan. Lantas, bagaimana caranya?
Cara Menjaga Motivasi Kerja saat Keuangan Tidak Stabil
Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara menjaga motivasi kerja saat keuanga tak stabil:
1. Fokus pada Tujuan Karier, Bukan Soal Gaji
Kondisi keuangan yang sulit memang bisa menurunkan semangat kerja, namun penting diingat pekerjaanmu lebih dari sekadar uang. Alihkan fokus pada tujuan karier jangka panjang, bukan hanya pada gaji.
Motivasi membantumu tetap fokus dan menghasilkan pekerjaan dengan kualitas lebih tinggi. Dengan memandang pekerjaan sebagai investasi untuk masa depan, kamu tetap bisa menemukan makna dan motivasi kuat untuk terus bertahan meski kondisi keuangan belum ideal.
2. Evaluasi Gaya Hidup dan Keuangan
Daripada terus-terusan cemas memikirkan kekurangan uang, lebih baik tinjau kembali gaya hidupmu. Seringkali, masalahnya bukan pada penghasilan yang sedikit, tapi pada pengeluaran yang tidak terkelola dengan baik.
Cek langganan yang jarang digunakan, kebiasaan belanja berlebihan, atau pengeluaran impulsif lainnya. Dengan begitu, pikiranmu lebih ringan dan kamu bisa lebih fokus bekerja tanpa terbebani masalah finansial.
3. Cari Penghasilan Tambahan
Jika penghasilan utama belum mencukupi kebutuhan, kamu bisa coba mencari peluang penghasilan tambahan sesuai kemampuan. Misalnya, bekerja freelance, berjualan online, atau membuka usaha kecil di luar jam kerja.
Memiliki pemasukan tambahan bisa membuat kondisi finansial lebih tenang sekaligus meningkatkan rasa percaya diri karena kamu tetap bisa mengendalikan situasi.
4. Pertahankan Work Life Balance
Meski kamu berusaha bekerja keras untuk tetap termotivasi, jangan sampai pekerjaan menguasai seluruh hidupmu. Menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membantu kamu tetap bertenaga.
Tetapkan jam kerja yang jelas dan patuhi, prioritaskan perawatan diri, serta luangkan waktu untuk hobi, olahraga, dan bersantai di luar pekerjaan.
5. Rayakan Setiap Pencapaian, Sekecil Apa Pun
Mengakui dan memberi penghargaan pada diri sendiri saat menyelesaikan tugas atau mencapai target bisa meningkatkan motivasi. Rayakan dengan memberi diri hadiah kecil, misalnya berolahraga, tidur cukup, beli camilan favorit, sepatu baru, atau nonton film di bioskop.
Bisa juga dengan menikmati kopi, matcha atau teh favorit setelah mencapai suatu tujuan. Jenis motivasi seperti ini membantu kamu tetap bersemangat dalam bekerja.
6. Tetapkan Target Keuangan
Saat kondisi keuangan sedang tidak stabil, jangan langsung menargetkan tujuan besar. Mulailah dari langkah-langkah kecil, misalnya menabung Rp100 ribu per minggu atau melunasi tagihan kecil terlebih dahulu, atau setiap hari menabung Rp40 ribu untuk nonton konser.
Mencapai target-target kecil memberikan dorongan motivasi dan rasa pencapaian, yang secara psikologis membuatmu merasa lebih berdaya. Setiap langkah kecil menuju kestabilan finansial tetap penting untuk menjaga semangat kerja.
7. Ingat Setiap Usaha yang Kamu Lakukan
Setiap jam lembur dan setiap proyek yang berhasil diselesaikan adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kondisi finansial yang lebih baik. Jangan meremehkan proses yang sedang kamu tempuh.
Mengapresiasi usaha dan kerja keras sendiri bisa menjadi sumber motivasi yang kuat, bahkan ketika hasilnya belum terlihat. Dengan pola pikir seperti ini, kamu tidak hanya bekerja untuk uang, tapi juga untuk membangun versi terbaik dari dirimu di masa depan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 09 Nov 2025

