Cerita Doktor Najmah, Kasus Stunting Palembang Terus Turun Berkat Pemahaman Ibu

Cerita Doktor Najmah, Kasus Stunting Palembang Terus Turun Berkat Pemahaman Ibu (WongKito.co/Nila Ertina FM)

PALEMBANG, WongKito.co - Kasus stunting di Kota Palembang diklaim terus menurun bahkan jauh di bawah target pemerintah 14 persen.

Adalah Najmah SKM, MPH, PhD dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri)  yang melakukan penelitian terkait dengan kasus stunting yang diderita anak-anak di Kota Palembang.

"Saya bersama tim melakukan penelitian dengan menyasar warga yang bermukim di bantaran Sungai Musi," kata Najmah ditemui pekan lalu.

Baca Juga:

Ia bercerita sesungguhnya masyarakat yang selama ini dianggap paling rentan terpapar penyakit termasuk stunting atau anak tumbuh kerdil sesungguhnya mereka memiliki kemampuan bertahan untuk menjaga kondisi kesehatan anak-anak.

Dalam penelitian dengan tema permodelan kampung anak stunting di bantaran Sungai Musi, dia mengungkapkan kaum ibu sangat sadar bagaimana mencukupi gizi anak.

Bahkan ketika diminta menjelaskan apa saja kebutuhan untuk ibu hamil dan anak, ibu-ibu sangat paham bagaimana memenuhi kebutuhan gizi dalam satu piring.

Contohnya dengan Rp 25 ribu, ibu-ibu sudah melengkapi kebutuhan pangan sehat termasuk protein dan vitamin dalam buah-buahan, seperti jeruk.

Sejauh ini permasalahan yang ditemukan menurut Najmah karena masih ada yang menyembunyikan kasus stunting dengan alasan malu atau tidak ingin diketahui orang lain.

Karena itu, sosialisasi pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau melaporkan ketika ada potensi stunting supaya segera mendapat penanganan.

Rendah

Dia menjelaskan kasus stunting dapat diatasi dan diantisipasi dengan pemberian pangan sehat yang  sesuai kebutuhan.

Baca Juga:

Apalagi stunting terjadi disebabkan 30 persen karena pola makan dan 70 persen lainnya karena faktor sanitasi, seperti sering terjadinya kasus diare dan juga masih rendahnya pendidikan orang tua dalam mengasuh anak.

Kondisi saat ini, Najmah menambahkan fakta dan diterima langsung dari posyandu kasus stunting di Kota Palembang berkisar 1 persen, meskipun tahun 2022 dilaporkan 14 persen.

Sedangkan tahun 2021, catatan angka stunting mencapai 18 persen dan mengalami penurunan tetapi justru faktanya lebih baik lagi, kata dia.(ert)


Related Stories