Cerita Pecandu Slot Zeus Terjebak Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol Ilegal

Ilustrasi pinjol ilegal. (TrenAsia/Deva Satria)

JAKARTA - Pemuda yang biasa dipanggil teman-temannya Ubay, adalah seorang pecandu permainan slot Zeus yang kini tak hanya  terjebak dalam lingkaran setan judi tetapi juga pinjaman online (pinjol) ilegal.

Awalnya, Ubay mengenal judi karena tergiur melihat keberhasilan temannya yang mendapatkan uang dalam jumlah fantastis saat bermain judi online.

Kala itu, temannya (sebut saja dengan inisial L) datang dari Jakarta ke Bandung dan menumpang di rumah kontrakan Ubay selama kurang-lebih dua hari.

Baca Juga:

Pada waktu kunjungan itulah L memperkenalkan Ubay sebuah permainan judi online yang bisa memberikannya banyak uang. Pada saat itu, permainan yang dimainkan temannya adalah roulette.

Ubay langsung tergiur dengan permainan tersebut karena sebelum memperkenalkan roulette casino yang dimainkannya, L telah berhasil meraup Rp 14 juta hanya dalam waktu semalam sementara modal awal yang ia keluarkan hanya sekitar Rp 700 ribu saja.

Ubay yang waktu itu belum memiliki penghasilan tetap pun teriming-iming oleh kemungkinan untuk bisa menghasilkan uang dalam waktu singkat dan ia pun memutuskan untuk ikut bermain.

Sialnya, nasib yang dialami oleh Ubay tidak sama dengan L. Tidak pernah sekalipun ia mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat ganda. Justru ia lebih sering rugi ketimbang untung. Keuntungan paling besar yang pernah ia dapat pun hanya Rp2 juta dari modal awal sebesar Rp500 ribu.

Merasa peruntungannya kurang baik di permainan roulette, Ubay pun mulai tertarik untuk mencoba permainan yang lainnya, dan mulailah ia bermain judi slot Zeus yang banyak orang mainkan.

Ia merasa lebih beruntung di permainan ini karena pada awal-awal ia mulai bermain, Ubay sempat mendapatkan uang hingga Rp3 juta dari modal awal Rp50 ribu saja.

Akan tetapi, judi tetaplah judi. Pada akhirnya Ubay pun mulai mengalami beberapa kali kekalahan, dan keuntungan-keuntungan yang ia dapat pun ujung-ujungnya seringkali habis untuk didepositkan ke platform judi yang ia gunakan.

Sayangnya, walaupun ia sudah berkali-kali rugi, namun Ubay sudah terlanjur candu. Ia kesulitan untuk berhenti dan masih saja ingin mengadu nasibnya di permainan judi tersebut.

"Mungkin karena sempat merasakan dapat uang lumayan dari sana. Jadi, setiap kali kalah, selalu ada pikiran nanti pasti bisa menang. Toh sudah pernah menang berkali-kali juga," kata Ubay kepada TrenAsia beberapa waktu lalu.

Berhubung lebih sering kalah ketimbang menang, ditambah dengan belum adanya penghasilan tetap, Ubay pun mulai meminjam uang kepada teman-temannya.

Biasanya ia tidak meminjam uang dalam jumlah yang terlalu besar. Ia biasanya meminjam sekitar Rp50.000-Rp100.000, namun karena sering, pada akhirnya utangnya menumpuk juga.

Lama-kelamaan, Ubay mulai merasa tidak enak kepada teman-temannya. Ia pun mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan uang demi kebutuhan deposit di judi online. Akhirnya ia pun menetapkan pinjol sebagai solusi.

Akan tetapi, posisi Ubay yang pada saat itu belum memiliki pekerjaan tetap pada akhirnya kesulitan untuk mencairkan pinjaman dari platform fintech lending yang resmi.

Akhirnya, ia pun menemukan jalan keluar dari layanan pinjol ilegal yang cenderung lebih mudah pencairan pinjamannya.

Dana yang ia dapat dari pinjol akhirnya digunakan untuk keperluan judi, dan keuntungan dari judi itu ia simpan sedikit demi sedikit untuk membayar utang pinjol dan teman-temannya.

Kalau ia kalah sampai uangnya habis, ia ajukan lagi pinjaman ke pinjol ilegal sembari meyakini dalam pikirannya bahwa kali ini ia pasti berhasil. Namun, harapannya sia-sia.

Ia mulai memutuskan untuk berhenti bermain judi ketika ia mulai mendapatkan banyak teror dari pinjol-pinjol ilegal yang ia pinjam uangnya.

Pada saat itu, tekanan yang hadir dari penagihan telah membuat ia berpikir bahwa kondisi penuh teror yang ia alami berawal dari judi.

Untungnya, ia membaca berita yang memberitakan utang pinjol ilegal yang sebenarnya tidak perlu dibayar. Akhirnya, untuk menghilangkan teror yang menghantuinya, Ubay pun memutuskan untuk mengganti nomor.

Kakak dan ibunya yang namanya Ubay pakai sebagai jaminan pun akhirnya mengganti nomor teleponnya, dan selang sekitar dua bulan setelah itu, Ubay akhirnya memperoleh pekerjaan tetap.

"Untung tidak lama setelah itu dapat kerja. Jadi tidak ada lagi godaan untuk bermain lagi karena waktu itu kecanduannya juga mungkin gara-gara sedang tidak ada penghasilan," tutur Ubay.

Judi Online dan Pinjol Ilegal Bagaikan Hubungan Kakak-Beradik

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan bahwa judi online dan pinjol ilegal memiliki hubungan layaknya adik kakak.

Budi menyebut demikian karena kemungkinan besar para pemain judi yang kalah itu akhirnya lari ke pinjol ilegal untuk mencari pinjaman dana yang kemudian akan digunakan untuk judi lagi dan begitulah seterusnya.

Akhirnya, duet judi online dan pinjol ilegal pun seolah menjadi lingkaran setan yang menjebak masyarakat, khususnya yang belum terliterasi dengan baik dalam aspek keuangan.

"Jadi setelah kalah judi, pinjam uang dari pinjol," kata Budi dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang ditayangkan di kanal YouTube Kominfo, Senin, 21 Agustus 2023.

Dengan adanya lingkaran yang dihasilkan oleh judi online dan pinjol ilegal yang pada gilirannya membahayakan masyarakat karena efek kerugiannya, Budi pun menegaskan bahwa daya rusak dari kedua platform itu tidak bisa didiamkan begitu saja.

Nilai Kerugian Akibat Judi Online dan Pinjol Ilegal

Dalam kesempatan yang lain, Budi mengungkapkan bahwa kerugian akibat judi online bisa mencapai Rp27 triliun, dan itu baru dari satu situs saja.

"Satu situs namanya Higgs Domino Islan itu perputaran uangnya bisa mencapai Rp2,2 triliun perbulan, setahun bisa sampai sekitar Rp27 triliun, dan itu untuk satu situs saja, papar Budi dalam konferensi pers Update Terkait Pemberantasan Judi Online yang ditayangkan secara virtual, Selasa, 8 Agustus 2023.

Budi pun mengungkapkan, sejak Juli 2018 hingga 7 Agustus 2023, Kominfo telah memblokir sebanyak 886.719 konten judi online.

Budi pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong segala usaha untuk memutus judi online di Indonesia yang sudah menjadi semacam momok berbahaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Sementara itu, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai kerugian akibat investasi ilegal dan pinjol ilegal telah mencapai Rp120,79 triliun pada 2022, meroket tajam dari Rp2,54 triliun yang tercatat pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Dalam diskusi Forum Merdeka Bersama yang turut dihadiri Menkominfo Budi Arie, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa korban pinjol ilegal berasal dari beragam kelompok.

Yang cukup banyak terjerat menjadi korban di antaranya korban pemutusan hubungan kerja (PHK), ibu rumah tangga, guru, hingga pelajar.

Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengatakan, walaupun Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Digital Ilegal terus melakukan penutupan platform, namun pelaku pinjol ilegal bisa dengan mudahnya membuat aplikasi dengan nama yang baru.

"Kita sudah menutup 5.800 pinjol ilegal, ada yang sudah diproses tapi ada yang kemudian buka lagi karena sangat mudah untuk membuat aplikasi dan servernya di luar negeri," kata Kiki.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 15 Sep 2023 

Bagikan

Related Stories