Cerita Seorang Mahasiswi, Hasilkan Jutaan Per Bulan dari Bisnis Ikan Koi

Cerita Seorang Mahasiswi, Hasilkan Jutaan Per Bulan dari Bisnis Ikan Koi (Instagram / @ningrum_koi @haningrumr)

SOLO - Pengemar ikan pastinya sangat tahu apa itu ikan koi, ikan yang kerap kali dijadikan salah satu tanda keberuntungan memiliki nilai jual tinggi. 

Ikan koi memiliki pola dan warna mencolok sehingga mampu memanjakan penikmatnya. Ikan koi juga dapat tumbuh hingga mencapai 60-90 cm. Selain itu, memelihara ikan koi juga dapat menambah nilai estetika baik di rumah, kantor, atau tempat usaha Anda.  

Sejarah ikan koi adalah ikan mas asli Tiongkok. Ikan tersebut dibawa ke Jepang oleh seorang pedagang pada abad ke-17 dan mulai dikembangkan oleh pembudidaya lokal untuk meningkatkan warna dan pola. 

Saat itu, ikan koi hanya digunakan untuk tujuan budidaya konsumsi, namun seiring berjalannya waktu, pembudidaya mulai mengincar variasi warna lebih indah dan kualitas estetika lebih menarik. Jenis ikan koi yang dijual di pasaran sering dikenal dengan nama varietas domestik atau jenis yang dikembangkan, seperti Kohaku, Taisho Sanke, Showa.

Memiliki banyak pecinta dan penikmat, ikan koi layak dijadikan sebagai ide bisnis yang potensial. Dalam beberapa budaya, ikan koi dipercaya membawa keberuntungan, faktor inilah yang menjadi alasan lain tingginya permintaan ikan koi. Selain memiliki nilai jual yang tinggi, perawatan ikan koi juga terbilang relatif mudah dan bisa dilakukan dalam skala rumahan.

Peluang inilah yang akhirnya diambil oleh mahasiswi jurusan Psikologi di UIN Raden Mas Said Surakarta, Haningrum Rossa Zaba. Perempuan yang kerap disapa Hani ini menceritakan awal mula dirinya memulai bisnis koi miliknya, NingrumKoi melalui wawancara pada Minggu, (7 Mei 2023).

Baca Juga:
 

Semua bermula ketika wabah Corona melanda dan mengharuskan ia pulang ke rumahnya di Blitar karena perkuliahan dilakukan secara daring. Di daerah rumahnya, keberadaan budidaya ikan koi telah dilakukan oleh beberapa pembudidaya sejak lama. Salah satunya adalah ayah Hani. Kegiatan budidaya ikan koi yang dilakoni ayahnya membuat Hani familiar dan sangat dekat dengan ikan koi sejak usianya masih belia.

Dengan motivasi awal untuk menambah uang jajan, Hani berinisiatif memasarkan usaha ikan koi milik ayahnya dengan membangun brand dan sistem pemasaran miliknya sendiri bernama NingrumKoi. Tak semulus yang ia kira, ia harus rutin dan disiplin melakukan pemasaran hingga tibalah ia mendapat pesanan pertamanya setelah satu bulan lamanya.

Perempuan yang juga memiliki kecintaan pada dunia pengembangan diri ini juga menuturkan kelebihan berbisnis ikan koi kepada TrenAsia yaitu bisa membantu refresh pikiran “Namanya ikan gitu, kalau yang suka seni kan pasti enak itu nontoninya, karena kan beda-beda motifnya, warnanya itu. Nah itu bisa buat refreshing juga.”

Selain itu ia juga menuturkan bahwa bisnis koi sangat potensial dan menghasilkan terutama jika ikan yang dijual tergolong ke dalam grade A yaitu grade ikan dimana motif dan warnanya sangat mencolok. Terlebih jika ikan dagangannya pernah menang dalam ajang perlombaan. Harga ikan tersebut dapat melambung tinggi. 

"Kelebihan lain ya uangnya, sangat menghasilkan jika bisa menjual ikan yang gradenya bagus, grade A, semisal warnanya merah banget. Terus kalau bisa ikut lombanya juga seperti show gitu. Jika berhasil menang harganya pasti lebih mahal".

Baca Juga:

Tak hanya berbagi kisah manisnya, perempuan kelahiran tahun 2001 ini juga turut berbagi kisah pahit berbisnis ikan koi. "Ikan koi nggak selalu mulus pasanya. Banyak pengusaha yang gagal menjaga kestabilan penjualan karena tidak memiliki langganan tetap untuk kerja sama jangka panjang". 

Meski begitu Hani melihat biasanya jika penjualan sedang turun para pengusaha budidaya koi ini akan menjual produk lain seperti pakan ikan, obat ikan bahkan turut budidaya jenis ikan lain yaitu ikan nila sehingga roda bisnis masih bisa terus berjalan.

Hani sendiri mengaku tidak memasang harga pasti untuk produk ikan koi yang ia jual. Ia biasanya akan menentukan harga sesuai dengan ukuran, warna, pola dan kuantitas pembelian. Tak jarang pelanggan telah menetapkan budget di awal dan meminta untuk dicarikan ikan yang cocok dan sesuai. Dari bisnis sampingan yang ia geluti ini, Hani mengaku bisa mendapat omzet hingga Rp3 juta per bulannya.

Terakhir ia menuturkan harapannya untuk bisnis ikan koinya. Ia berharap bisnisnya semakin berkembang dan mampu menjalin kerja sama dengan lebih banyak pelanggan.  
 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 08 May 2023 


Related Stories